Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG) menginisiasi pengelolaan dana investasi anak usaha asuransi melalui Bahana TCW dengan skema Kontrak Pengelolaan Dana (KPD). Kerjasama tersebut diharapkan dana meningkatkan sinergi sekaligus menciptakan ekosistem industri keuangan.
Bertempat di Financial Hall, Graha CIMB Jakarta Selatan, kerja sama itu diresmikan melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar anak perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian dan penjaminan seperti Jamkrindo, Askrindo, Jasindo dan Jasa Raharja dengan Bahana TCW.
Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga menyebut pengelolaan dana investasi yang baik merupakan hal yang penting dalam industri asuransi karena pengelolaan investasi merupakan poros atau tulang punggung asuransi.
"Tata kelola yang baik, sesuai dengan prinsip liabilities driven investment, tentu akan membawa dampak positif pada dana yang dikelola," kata Patro, dalam keterangan resmi, Jumat (9/4).
Baca Juga: Gojek and Tokopedia close to creating Indonesian tech champion -sources
Selain untuk membuat standarisasi tata kelola investasi, kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Terlebih, KPD merupakan pengelolaan investasi terbaik khususnya di industri asuransi.
Melalui metode KPD, Manajer Investasi (MI) bersama dengan nasabah dapat menentukan kebijakan investasi (portofolio) yang menjadi dasar investasi dari nasabah tersebut, yang telah dirancang sesuai target kebutuhan nasabah dengan tingkat resiko yang terukur.
Terkait kinerja, Bahana TCW Investment Management menempati urutan ke-3 terbesar berdasarkan nilai AUM (Asset Under Management) Reksa Dana pada industri manajemen investasi di Indonesia. Total AUM keseluruhan yang dikelola Bahana hingga Maret 2021 sebesar Rp 52,8 triliun. Khusus AUM Reksa Dana senilai Rp 47.9 triliun.
Dalam pelaksanaan kerja sama ini, pengelolaan investasi yang lebih profesional akan dilakukan berdasarkan karakter dari portfolio dan asset class dari masing-masing anak perusahaan yang disesuaikan dengan liabilities profile-nya, sehingga dapat memperkuat pencadangan dari Anak Perusahaan.
Baca Juga: Jamkrindo serahkan bantuan mobil ambulans untuk warga Cirebon