Reporter: Feri Kristianto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Jalur distribusi perbankan alias bancassurance akhirnya mengalahkan kontribusi keagenan di industri asuransi jiwa.
Lihat saja, semester awal tahun ini, kontribusi bancassurance sudah mencapai Rp 20,1 triliun, mengalahkan jalur distribusi keagenan sebesar Rp 19,5 triliun.
Padahal jalur distribusi keagenan sudah lebih lawas dibandingkan bancassurance yang baru muncul pada 2002 silam.
Pada semester awal, total premi bruto asuransi jiwa nasional Rp 49,65 triliun, tumbuh 16,7% dibandingkan semester awal tahun 2011.
Artinya, kontribusi bancassurance 40,6% dari total premi, unggul tipis atas keagenan sebesar 39,2%. Sedangkan kontribusi lain di industri asuransi jiwa berasal dari jalur telemarketing Rp 1 triliun serta direct marketing dan jalur asuransi mikro sebesar Rp 9 triliun.
"Terus terang untuk bancassurance dan keagenan masih balapan sampai sekarang," terang Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada akhir pekan lalu.
Menurut Benny, kedua jalur punya kesempatan sama berkembang. Kali ini bancassurance makin menonjol karena terbilang baru di industri.
Berbeda dengan keagenan, sudah berkembang sejak lama. Sehingga kesannya pertumbuhan lebih lambat. Tetapi sampai akhir 2012, AAJI memprediksi, keagenan masih tetap tulang punggung industri asuransi jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News