kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank akan gencar berburu komisi pada tahun depan


Senin, 09 Desember 2019 / 19:45 WIB
Bank akan gencar berburu komisi pada tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (8/4). Perbankan akan semakin gencar mendorong pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) tahun depan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/04/2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan akan semakin gencar mendorong pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) tahun depan. Pasalnya, pendapatan berbasis bunga tidak bisa lagi diharapkan tumbuh sekencang tahun-tahun sebelum seiring dengan penurunan bunga acuan.

PT Bank Negara Indonesia Tbk ( BNI) misalnya menargetkan pertumbuhan FBI pada tahun 2020 tumbuh sekitar 12%-14% secara year on year (YoY). Itu diharapkan akan berkontribusi sebesar 25% terhadap total pendapatan operasional perseroan tahun depan.

Baca Juga: Sejumlah bank swasta telah memasang target untuk tahun 2020

Untuk mencapai target tersebut, Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan, pihaknya akan meningkatkan layanan perbankan terutama yang berbasis digital untuk meningkatkan volume transaksi penggunaan channel BNI. Strategi lain adalah menggenjot potensi layanan transactional banking dari debitur existing serta layanan wealth management untuk nasabah prioritas.

"FBI yang akan digenjot di tahun 2020 dari sisi transaksional banking adalah bank garansi, trade finance, sindikasi dan cash management," kata Herry pada Kontan.co.id, Senin (9/12).

Di samping itu, BNI juga tetap fokus meningkatkan FBI dari pengembangan layanan digital kami yaitu FBI dari ATM dan juga layanan Bancassurance. Adapun sampai akhir tahun ini, FBI BNI diprediksi akan tumbuh sekitar 13%-14% dengan kontribusi utama yaitu FBI dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, ATM dan trade finance.

Baca Juga: OJK masih upayakan investor masuk ke Bank Muamalat

Tak ketinggalan, PT Bank Mandiri juga akan lebih agresif mendorong FBI tahun 2020. Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, dengan kondisi ekonomi yang ada saat ini, perseroan tidak bisa lagi mengharapkan pertumbuhan pendapatan dari bunga setinggi tahun-tahun sebelumnya.

Tahun depan, Bank Mandiri menargetkan FBI tumbuh sekitar 10% dimana dari bisnis wholesale diharapkan akan tumbuh sekitar 15%-25%. Adapun tahun ini, FBI diperkirakan akan tumbuh sekitar 7%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×