Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk optimis bisa bertahan melanjutkan bisnisnya meskipun kerugian yang ditanggung perseroan tahun 2020 semakin membengkak.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan, suntikan modal Rp 1,8 triliun yang didapat lewat rights issue dan peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) akan menopang perseroan lanjutkan bisnis.
"CKPN saat ini terus meningkat," katanya dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (7/4).
Baca Juga: Bank OCBC NISP salurkan pembiayaan berkelanjutan Rp 29,9 triliun pada 2020
Selain itu, lanjutnya, Bank Banten juga tengah fokus membangun tata kelola perusahaan dengan baik untuk menjaga kepercayaan publik. Beberapa sinergi yang dibangun untuk meningkatkan tata kelola tersebut diantaranya dengan BRI serta J Trust.
Pada tahun 2020, perseroan mencatat rugi bersih Rp 308,15 miliar, melonjak dari rugi Rp 137,55 miliar tahun 2019. Pendapatan bunga bersih yang didapat hanya Rp 33,74 miliar, turun 53,8% year on year. Sementara beban operasional lainnya yang ditanggung mencapai Rp 294,6 miliar dan CKPN yang dikeluarkan Rp 23,19 miliar.
Aset Bank Banten turun jadi Rp 5,33 triliun dari Rp 8,09 triliun. Kreditnya turun dari Rp 5,21 triliun menjadi Rp 2,96 triliun. Non Performing Loan (NPL) secara gross mencapai 22,27% pada tahun 2020, melonjak dari 5,01% pada 2019 dan NPL net ada di level 4,51% atau naik dari 4,01%.
Selanjutnya: OJK: Bank digital bisa berikan suku bunga kredit lebih murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News