kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank berancang-ancang menerbitkan NCD


Selasa, 08 Juli 2014 / 07:01 WIB
ILUSTRASI. TikTok logos are seen in this illustration taken February 15, 2022.? REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Rencana Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merampungkan aturan penerbitan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) sebelum akhir tahun 2014, mendapat sambutan positif dari bankir. Di tengah perebutan likuiditas seperti sekarang, bank bersiap menerbitkan NCD sesaat setelah aturan main terbit.

Achmad Baiquni, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menilai, dari segi biaya dana, penerbitan NCD lebih murah dibandingkan instrumen pendanaan lain. Sebab, jangka waktu NCD lebih pendek ketimbang tenor obligasi.

"Karena sifatnya negotiable, tentu bisa tawar-menawar dan suku bunganya bisa lebih rendah. Sehingga ongkosnya menjadi lebih murah bagi bank," ujar dia, Senin (7/7). Dus, Baiquni berharap, penerbitan NCD pun bisa mengerem laju kenaikan bunga deposito. Sebab, bank lebih memilih menerbitkan NCD ketimbang berlomba-lomba mengerek suku bunga simpanan demi memupuk dana pihak ketiga (DPK).

Setali tiga uang, Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP berharap, salah satu poin penting aturan otoritas adalah NCD dimasukkan dalam komponen rasio likuiditas atawa loan to deposit ratio (LDR). Dus, bank pun bisa mengurangi ketergantungan terhadap term deposit Bank Indonesia.

Parwati juga berharap, BI dan OJK mencantumkan faktor keamanan NCD di aturan main baru. Alasannya, NCD pernah digunakan sebagai instrumen kasus kejahatan perbankan di masa lalu. "Kami relatif siap untuk menerbitkan NCD, tergantung teknis persyaratan yang nantinya digariskan oleh otoritas," kata Parwati.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) mengungkapkan, pihaknya tertarik menerbitkan NCD bertenor tiga, enam sampai 12 bulan sebagai sumber likuiditas. "Kalau tenor satu bulan agak berbahaya, apalagi jika diterbitkan dalam jumlah besar karena jika tidak diperpanjang, bank akan kesulitan mencari dana pengganti," jelas Jahja.

Informasi saja, NCD adalah salah satu produk simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×