kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank besar kelola kenaikan beban bunga


Senin, 24 April 2017 / 17:22 WIB
Bank besar kelola kenaikan beban bunga


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2017 mencatatkan beban bunga bank mengalami kenaikan sebanyak 1,36% menjadi Rp 58,91 triliun di dua bulan pertama 2017.

Kenaikan beban terjadi pada bank-bank besar. Namun, untuk bank-bank besar bermodal tak sampai Rp 30 triliun, kenaikan beban masih terhitung stabil. 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya mengatakan, secara keseluruhan di kuartal pertama 2017, pengelolaan beban di perusahaannya terbilang stabil. 

"Beban bunga tergantung besarnya liabilitas. Kalau liabilitas naik otomatis beban bunga naik, sejauh ini di BTN masih stabil," ujar Direktur Keuangan dan Tresuri BTN, Iman Nugroho Soeko kepada KONTAN, Jumat (21/4).

Adapun berdasarkan laporan keuangan per Maret 2017, tercatat beban bunga bank berkode emiten BBTN ini sebesar Rp 2,52 triliun atau meningkat 4,94% dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,40 triliun.

Selain BTN, PT Bank OCBC NISP Tbk juga menyebut beban bunga di perseroan justru naik, hal ini seiring dengan tren pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mulai mengalami peningkatan di bulan Februari.

"Beban bunga OCBC NISP naik 5,7% year on year per Februari 2017, karena dana pihak ketiga (DPK) kami meningkat secara tahunan," kata Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja saat dihubungi KONTAN, Senin (24/4).

Sebagai informasi saja, berdasarkan laporan keuangan OCBC NISP tercatat beban bunga mengalami kenaikan 5,71% dari Rp 779,11 miliar di bulan Februari 2016 menjadi Rp 823,6 miliar per akhir Februari 2017.

Kendati demikian, PT Bank Bukopin Tbk menyebut beban bunga per akhir Maret 2017 mengalami penurunan tipis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi (IT) Bukopin, Adhi Brahmantya mengatakan beban bunga hingga Maret 2017 turun 0,97%, hal ini menurutnya sejalan dengan strategi bank yang berdampak pada penurunan biaya dana (cost of fund).

"Kami memang fokus meningkatkan sumber dana ritel dari pada dana-dana komersial yang bunganya sangat sensitif, dan kami menggeser sumber dana DPK jangka menengah dan panjang (di atas 1 bulan)," tutur Adhi.

Adapun, jika merujuk pada laporan keuangan bulan Maret (belum diaudit) tercatat beban bunga bank dengan kode emiten saham BBKP ini tercatat sebesar Rp 1,49 triliun atau naik 1,36% secara tahunan atau year on year (yoy).

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data OJK Februari 2017 tersebut, bank-bank bermodal lebih dari Rp 30 triliun yang mengalami kenaikan beban terbesar. Bank-bank kategori BUKU IV ini tercatat mengalami peningkatan beban bunga 15,59% menjadi Rp 17,91 triliun dari posisi akhir Februari 2016 yang sebesar Rp 15,49 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×