kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Besar Masih Menjuarai Penyaluran Kredit Konsumer pada Tengah Tahun 2022


Sabtu, 20 Agustus 2022 / 15:55 WIB
Bank Besar Masih Menjuarai Penyaluran Kredit Konsumer pada Tengah Tahun 2022


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumer berhasil menjadi kredit yang paling cepat pulih dari dampak Covid-19 dan terus tumbuh secara konsisten hingga saat ini. Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit konsumer tumbuh 6,9% year on year (yoy) dari Rp 1.622,2 triliun menjadi Rp 1.736,0 triliun di Juni 2022. 

Lantaran semua produk kredit konsumsi kompak tumbuh, kredit pemilikan rumah (KPR) naik 6,7% yoy menjadi Rp 602,4 triliun. Sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 8,3% yoy jadi Rp 108,2 triliun. Lalu, kredit multiguna tumbuh 6,8% yoy menjadi Rp 1.025,4 triliun. 

Kredit multiguna kebanyakan disalurkan oleh kelompok bank pembangunan daerah (BPD). Kendati demikian, bank-bank besar masih menjuarai penyaluran kredit konsumer di tengah tahun 2022. 

Baca Juga: Kinerja Bank dengan Investor Asal Singapura Kompak Cemerlang di Semester I-2022

Sebab, penyaluran konsumer BPD yang besar seperti BJB baru 63,3 triliun ditambah Rp 8,4 triliun untuk KPR per Juni 2022. Sedangkan, Bank Jatim menyalurkan kredit konsumer Rp 27,57 triliun. 

Di luar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang fokus menggarap KPR, PT Bank Central Asia Tbk berhasil keluar menjadi bank yang menyalurkan kredit konsumer terbesar, mencapai  Rp160,5 triliun per Juni 2022. Tumbuh 7,6% YoY dari posisi yang sama tahun lalu Rp 144,44 triliun. Artinya, BCA memiliki 9,24% dari pangsa pasar kredit konsumer perbankan.

Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan KPR tumbuh 8,5% YoY menjadi Rp101,6 triliun. KKB naik 4,8% YoY menjadi Rp43,2 triliun, setelah rebound dari tekanan di masa pandemi. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 10,7% YoY menjadi Rp12,7 triliun. 

“Kami mencatat adanya peningkatan permintaan atas KPR dan KKB selama pelaksanaan BCA Expoversary 2022. Jumlah aplikasi kredit di expoversary tahun ini mampu melebihi capaian rata-rata per event di tahun lalu,” ujarnya. 

Ia optimis permintaan kredit akan meningkat di sisa 2022 seiring dengan kembalinya normalnya mobilisasi masyarakat. Bahkan, BCA menggerek target kredit dari 8% menjadi 10% yoy di sepanjang 2022. 

Di posisi kedua ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang berhasil menyalurkan kredit ke sektor konsumer mencapai Rp 153,8 triliun per Juni 2022. Nilai itu tumbuh 5,4% yoy menjadi Rp 153,8 triliun per Juni 2021. 

Baca Juga: Bank Pelat Merah Catatkan Kenaikan Pendapatan Recovery

Penyaluran kredit tersebut ditopang oleh penyaluran kredit berbasiskan payroll atau salary based yang tumbuh 4,2% yoy  mencapai Rp 107,0 triliun. Lalu, KPR naik 10,3% yoy menjadi Rp 41,1 triliun, dan kartu kredit melesat 21,2% yoy menjadi Rp 5 triliun. 

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K yakin BRI Group mampu meraih pertumbuhan kredit dan pembiayaan di kisaran 9%-11% sampai akhir tahun. “Hal ini tentunya banyak didukung berbagai faktor. Pertama adanya pemulihan ekonomi, penanganan pandemi yang juga membaik, aktivitas sosial dan ekonomi di masyarakat yang mulai berangsur normal,” tuturnya.

Peringkat ketiga ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan kredit konsumer senilai Rp 104,2 triliun. Mengalami pertumbuhan 12,3% yoy dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 92,7 triliun. 

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan kredit payroll dengan pertumbuhan 19,6% YoY menjadi Rp 39,1 triliun dan KPR yang tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp 51,2 triliun. Sedangkan bisnis kartu kredit naik 2,5% yoy menjadi Rpp 12 triliun. 

“Dengan brand consumer banking BNI yang semakin kuat, BNI mampu meningkatkan daya saing, sambil meluncurkan berbagai inovasi guna meningkatkan daya tarik produk konsumer dalam berkompetisi dengan peers,” sebutnya.

BNI berharap tren kinerja ekonomi pada semester kedua tahun 2022 akan kembali membuat fungsi intermediasi dan kinerja BNI semakin kuat. Dengan semakin kuatnya potensi pertumbuhan debitur green banking, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun antara 7% hingga 10% pada tahun ini. 

Baca Juga: Pendapatan Recovery Bank BUMN Meningkat, Ini Pendorongnya

“Dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, dan transformasi yang kami lakukan sudah mulai menunjukkan hasil, maka kami pun berharap laba tahun ini mampu menembus rekor laba tertinggi sepanjang sejarah BNI,” jelasnya. 

Novita meyakini, ruang untuk ekspansi BNI masih sangat terbuka yang ditunjukkan dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada posisi 90,1%. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi kuat 18,42%. 

Kemudian, PT Bank Mandiri yang berhasil membukukan pertumbuhan kredit 12,48%  yoy menjadi Rp 64,9 triliun. Lalu CIMB Niaga yang mengalami pertumbuhan kredit konsumer 13,8% yoy menjadi Rp 64,2 triliun per Juni 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×