Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Industri perbankan lebih realistis memasang target pertumbuhan kredit di tengah perlambatan ekonomi. Misalnya, kelompok bank besar tak menambah target pertumbuhan kredit untuk rencana bisnis bank (RBB) di semester II-2016.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, pihaknya tidak membidik pertumbuhan tinggi untuk kredit karena permintaan kredit sangat rendah. “Kami merevisi pertumbuhan kredit menjadi 10% hingga akhir tahun 2016,” katanya, Rabu (20/7).
Tiko bilang, target pertumbuhan itu realistis karena Bank Mandiri membukukan realisasi pertumbuhan kredit sebesar 10% di semester I-2016. Semula, bank berkode saham BMRI ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15%-17% pda tahun 2016.
Sementara, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baequni menuturkan, pihaknya tak menambah target pertumbuhan kredit untuk semester II-2016, meskipun BNI banyak menyalurkan pinjaman kredit.
Bank berlogo 46 ini tetap memasang target pertumbuhan kredit sebesar 15%-17% hingga akhir tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News