Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAA- untuk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dan Obligasi Berkelanjutan I/2017.
Kemudian Pefindo menegaskan peringkat idA untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II/2019.
Peringkat Obligasi Subordinasi berada dua tingkat di bawah peringkat Bank BJB karena adanya risiko dari obligasi yang dihapusbukukan pada kondisi non-viability, sesuai dengan POJK 34/POJK.03/2016 dengan prospek perusahaan stabil.
"Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan obligor lainnya,"
Sementara tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang adalah kuat.
Walaupun demikian, kemampuan emiten mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan emiten yang peringkatnya lebih tinggi.
Baca Juga: Pefindo beri peringkat idA+ untuk Asuransi Central Asia
Peringkat tersebut mencerminkan posisi Bank BJB yang kuat di industri perbankan nasional karena adanya pasar captive di Provinsi Jawa Barat dan Banten, dan tingkat permodalan yang kuat. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat kredit bermasalah yang tinggi dari segmen kredit produktif dan indikator profitabilitas yang moderat.
Peringkat tersebut dapat dinaikkan jika Bank BJB mampu memperkuat profil usaha dan pada saat yang bersamaan meningkatkan indikator kualitas aset dan profitabilitasnya secara signifikan dan berkelanjutan.
Peringkat tersebut dapat diturunkan jika pangsa pasar Bank BJB sangat menurun atau indikator keuangan mengalami pemburukan yang signifikan khususnya pada profil profitabilitas dan kualitas aset.
Pefindo menilai dampak dari pandemi Covid-19 terhadap profil kredit Bank BJB dapat terkelola, didukung oleh produk inti pinjaman konsumen pegawai negeri sipil (PNS) yang mendominasi 67.2% dari portofolio kredit Bank per 31 Desember 2020.
"Kami melihat dampak yang sangat terbatas dari pandemi terhadap kualitas aset dari pinjaman PNS, karena pinjaman ini memiliki risiko rendah dari skema pemotongan gaji secara langsung," terang Pefindo.
Segmen ini akan mendukung pendapatan Bank dan menghasilkan arus kas di tengah pandemi, dan dapat menjadi bantalan terhadap potensi penurunan kualitas aset pada segmen kredit produktif, khususnya industri yang sangat terdampak oleh Covid-19 seperti konstruksi, perdagangan, industri pengolahan, transportasi, dan pertambangan.
Selanjutnya: Simak prediksi analis soal prospek kinerja Bank Jabar Banten (BJBR) tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News