kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank BNI anggarkan capex Rp 1,6 triliun untuk pengembangan teknologi


Rabu, 23 Januari 2019 / 19:06 WIB
Bank BNI anggarkan capex Rp 1,6 triliun untuk pengembangan teknologi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan terus melanjutkan pengembangan teknologi. Tahun ini, bank pelat merah ini akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,6 triliun untuk ekspansi teknologi.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI mengatakan sumber dana untuk anggaran capex tersebut masih akan mengandalkan kas internal. "Jadi capex ini di luar untuk anggaran akuisisi yang disiapkan Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun tahun ini," katanya di Jakarta, Rabu (23/1).

Dana tersebut diantaranya akan dipergunakan untukn pengembangan produk dan fitur baru khususnya terkait digital banking.

Dalam mendukung pengembangan digital ke depan, BNI juga berencana mengakuisisi perusahaan financial teknologi (fintech). Namun, alokasi dana untuk akuisisi tersebut bukan dari anggaran capex untuk teknologi melainkan bagian dari Rp 3 triliun sampai Rp 4 triliun yang dialokasikan untuk ekspansi anorganik.

Sementara terkait integrasi pembayaran dengan teknologi QR code di Himpunan Bank Negara (Himbara) yang terdiri dari empat bank BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan segera terealisasi pada kuartal I 2019 ini.

Direktur Teknologi Informasi & Operasi BNI, Dadang Setiadi mengatakan layanan integrasi Himbara tersebut nantinya akan diberi nama LinkAja. Layanan tersebut nantinya juga akan melibatkan Telkom.

"Link aja ini akan jadi suatu entitas sendiri di luar bank. Di bikin suatu wadah fintech dan akan kita sambungkan juga dengan Alipay. Nanti kami akan
bareng bareng, sahamnya akan dibagi-bagi masing-masing." jelasnya.

Dadang bilang, LinkAja tersebut ditargetkan akan diluncurkan pada akhir Februari atau awal Maret 2019. Sementara untuk perizinan layanan tersebut masih dalam proses saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×