Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) terus mencatatkan perbaikan fundamental seiring dengan penambahan modal dan tranformasi yang sudah dilakukan.
Keduanya telah mencatat penurunan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Namun, NPL Bukopin saat ini masih masih di atas batas wajar yang ditetapkan regulator dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Sementara Bank Mayapada lebih rendah dari industri.
Proses perbaikan fundamental terus dilakukan kedua bank ini. Saat ini, BBKP dan MAYA sedang menjalankan proses penambahan modal kembali dengan mekanisme rights issue.
Bukopin akan rights issue sebanyak-banyaknya 120 miliar lembar pada kuartal I 2023.
Baca Juga: Bank Mayapada (MAYA) Rights Issue, Dato Tahir Telah Setor Dana Rp 893,5 Miliar
"Saat ini kami sedang mempersiapkan persyaratan serta dokumen yang dibutuhkan untuk right issue. Kami berharap komunitas pasar modal dan publik bisa turut berpartiaipasi dalam PUT Vll ini." kata Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin dalam paparan publik baru-baru ini.
Sebanyak 10% dari penghimpunan dana rights issue akan digunakan untuk pengembangan digitalisasi perseroan. Sementara 90% akan dipakai mendukung ekspansi kredit baru.
Perbaikan fundamental Bukopin sejalan dengan transformasi internal yang dilakukan dengan fokus utama bersih-bersih kredit bermasalah.
Meskipun masih merugi, namun kualitas aset KB Bukopin telah membaik. Tahun depan, bank yang kini dikendalikan oleh Kookmin Bank Korea ini masih akan fokus melakukan penyelesaian terhadap kredit-kredit bermasalah.
Pada akhir 2023, NPL ditargetkan di bawah 5% dan rasio Loan at Risk (LAR) di bawah 20%. Sepanjang 2022, KB Bukopin sudah berhasil menjual Rp 5,4 triliun kredit bermasalah secara bulksales. Alhasil, LAR KB Bukopin secara nilai telah turun menjadi Rp 10 triliun. Per September 2022, lAR bank ini ada di level 52,8%, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu 65,4%.
Baca Juga: Bank KB Bukopin (BBKP) akan Rights Issue, Ini Rencana Penggunaan Dananya
Sedangkan NPL telah berkurang sebesar Rp 1,8 triliun. Adapun rasio NPL gross per September turun jadi 8,75%. Sampai akhir NPL ditargetkan akan turun jadi 7,6% dan LAR di bawah 50%.
Tahun ini, BBKP menargetkan laba operasional sebelum provisi (PPOP) positif seiring dengan perbaikan struktur pendanaan dan ekspansi kredit baru. Sedangkan laba bersih ditargetkan akan diraih pada 2022 karena tahun ini perseroan masih harus memupuk pencadangan.
Per September 2022, portofolio kredit Bank KB Bukopin mencapai Rp 47,1 triliun atau turun 12,6% secara tahunan sejalan pembenahan kredit bermasalah yang dilakukan perseroan. Namun, penyaluran kredit baru berjalan baik sejak transformasi bisnis dan keuangan dilakukan dalam dua tahun terakhir.