Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pun meyakini DPK sampai saat ini masih stabil. Direktur Konsumer BCA Santoso Liem menjelaskan dari beberapa rasio likuiditas masih cukup longgar semisal loan to deposit ratio (LDR) sebesar 77,6%. Pun, hingga kuartal I 2020 lalu DPK masih naik 16,8% yoy menjadi Rp 741,02 triliun.
"BCA senantiasa menetapkan langkah-langkah kebijakan strategis dalam mempertahankan kondisi likuiditas dan posisi permodalan yang solid serta menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit dengan kualitas aset yang terjaga," katanya.
Baca Juga: Optimalkan dana PEN, Bank Mandiri fokus garap sektor pendukung padat karya
Guna mempertahankan posisi likuiditas yang solid, BCA juga mengutamakan pertumbuhan CASA melalui penyediaan layanan perbankan transaksi yang semakin andal, aman dan nyaman bagi nasabah.
BCA juga senantiasa mendukung gerakan #BankingFromHome, mendorong masyarakat dan nasabah untuk melakukan transaksi finansial melalui platform digital perbankan seperti BCA mobile dan Klik BCA.
Sebagai informasi tambahan saja, merujuk laporan keuangan BCA per April 2020 tercatat realisasi DPK mencapai Rp 737,8 triliun. Angka tersebut tumbuh dari tahun sebelumnya sebesar Rp 637,89 triliun atau naik 15,66% yoy.
Baca Juga: Jumlah penggunanya diklaim setara perbankan, ini yang bakal dilakukan OVO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News