kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank BUMN berebut kredit infrastruktur


Senin, 20 Februari 2017 / 06:37 WIB
Bank BUMN berebut kredit infrastruktur


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank milik pemerintah masih mengandalkan kredit infrastruktur untuk mempercantik kinerja pertumbuhan kredit di kuartal I tahun ini. Bank BUMN berebut anggaran infrastruktur yang mencapai sekitar Rp 336,9 triliun di 2017.

Direktur Bisnis Korporasi Bank Negara Indonesia (BNI) Herry Sidharta mengatakan sektor infrastruktur menjadi salah satu mesin pertumbuhan penyaluran kredit BNI. Per akhir Desember 2016, porsi kredit infrastruktur BNI masih didominasi oleh sektor energi sebanyak 30%, jalan tol 27%, 19% transportasi, 14% sektor minyak dan gas. Sementara sisanya mengalir ke sektor telekomunikasi atau dengan porsi 11%.

"Kami tetap tingkatkan di sektor infrastruktur dengan potensi sekitar Rp 25 triliun sampai Rp 27 triliun di tahun ini, utamanya masih energi," kata Herry kepada KONTAN, Minggu (19/2).

Herry menambahkan, dalam waktu dekat proyek infrastruktur yang akan digarap oleh bank berkode saham BBNI ini antara lain pembangunan pelabuhan, tol, lapangan terbang (bandara) serta telekomunikasi. Sejumlah proyek yang diincar BNI diantaranya proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek senilai Rp 23,3 triliun, LRT Palembang, jalan tol Pejagan - Pemalang, dan tol Pemalang - Batang.

Total nilai kredit infrastruktur baru yang akan dikucurkan BNI di semester I-2017 sekitar Rp 6,25 triliun hingga Rp 6,75 triliun.

Setali tiga uang, Direktur Keuangan dan Treasury Bank Mandiri Pahala Mansury mengungkapkan Bank Mandiri memasang target kredit korporasi tahun ini tumbuh antara 10%-15%. Kredit infrastruktur masih menjadi andalan total kredit korporasi.

Di sepanjang 2016 lalu, Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan di sektor infrastruktur kurang lebih Rp 104,6 triliun atau tumbuh 47% secara tahunan (year on year/yoy).

Kredit tersebut disalurkan untuk pembiayaan ja;an tol sebesar Rp 14,5 triliun, pembangkit listrik Rp 39,3 triliun, transportasi sebesar Rp 38,2 triliun dan telekomunikasi sebesar Rp 12,6 triliun.

Berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI), kredit konstruksi mencapai Rp 216,8 triliun atau tumbuh 24,2% tahun lalu. Kredit modal kerja menyumbang separuhnya atau Rp 155,6 triliun dari total kredit konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×