Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon mencatat pertumbuhan pada pendapatan operasional dan laba operasional sebelum provisi masing-masing 6% dan 15% dibandingkan di semester I. Hal ini didorong oleh pertumbuhan 16% pada kredit di segmen enterprise banking dan pertumbuhan 18% pada fee based income, jika dibandingkan setahun sebelumnya.
Kendati demikian, kalau merujuk pada laporan keuangan publikasi kuartal II 2020, total laba bersih bank Danamon tercatat sebesar Rp 892,47 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari pencapaian di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,91 triliun atau turun sekitar 53,28% secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca Juga: Naik kelas hingga digitalisasi, ini 5 rencana strategis Bank Yudha Bhakti tahun ini
Sementara itu, rasio biaya terhadap pendapatan (Cost-to-income ratio) berada pada 46%, membaik 4,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, pada semester pertama tahun ini, Bank Danamon berhasil memperkuat pendanaan yang ditunjukkan oleh pertumbuhan 14% dibandingkan tahun sebelumnya pada giro dan tabungan (Current Account and Savings Account/CASA) menjadi Rp 62,1 triliun, sehingga rasio CASA meningkat menjadi 53,2% dari 46,4% pada periode yang sama tahun lalu. Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 845 miliar pada semester pertama tahun 2020
“Selama masa pandemi COVID-19 ini, prioritas kami adalah memastikan nasabah dapat terus menikmati layanan kami dan tetap menerapkan protokol kesehatan dan langkah-langkah pencegahan lainnya. Di tengah kondisi yang menantang ini, kami telah memperkokoh pondasi dengan likuiditas yang stabil dan komposisi pendanaan yang lebih sehat,” ujar Yasushi Itagaki, Direktur Utama Bank Danamon dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (30/7).
Dia menambahkan,diperkuat oleh tingkat permodalan yang tinggi perseroan juga telah resmi menjadi Bank BUKU 4. Hal ini tentunya bakal lebih mempersiapkan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi. “Kami akan terus memanfaatkan pondasi kuat ini dan sinergi dengan MUFG dalam perjalanan mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi, sembari bersiap untuk kondisi ekonomi kembali pulih,” tambahnya.
Baca Juga: Pemegang saham BCA setujui akuisisi Rabobank, ditargetkan kelar di kuartal III
Lebih lanjut, kredit di segmen enterprise banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 16% menjadi Rp 51,2 triliun, pertumbuhan ini didukung oleh kolaborasi dengan MUFG. Segmen Perbankan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kredit consumer mortgage masing-masing berada pada Rp 27,3 triliun dan Rp 8,7 triliun pada akhir Juni 2020.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance mencatat pembiayaan total sebesar Rp 50,4 triliun pada semester pertama tahun ini, di tengah perlambatan pada industri otomotif.
Total portofolio kredit dan trade finance tercatat sebesar Rp 142,7 triliun pada akhir Juni 2020. Bank Danamon menjaga penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kualitas aset melalui pelaksanaan prosedur penilaian risiko, serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin.
Hal ini tercermin dari posisi rasio kredit bermasalah atau NPL pada akhir semester pertama 2020 tercatat di posisi 4,1%. Bank Danamon terus menjaga pencadangan yang cukup dan pada saat yang sama membantu nasabah yang terkena dampak COVID-19 melalui restrukturisasi kredit.
Baca Juga: Pengamat: Kinerja OJK butuh perbaikan
Sementara itu penggerak laba perseroan yakni pendapatan komisi atau fee income tumbuh 18% dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 1,96 triliun. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan dari Bancassurance dan jasa wealth management serta keuntungan kegiatan treasuri melalui perdagangan marketable securities dan valuta asing yang tumbuh 134%.
Bank bersandi busa BDMN ini juga terus fokus terhadap pendanaan granular yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 19% pada giro dan tabungan (CASA) dan TD regular. CASA naik 14% menjadi Rp 62 triliun, dengan demikian CASA mencakup lebih dari setengah total dana pihak ketiga Bank Danamon dengan rasio CASA sebesar 53,2%.
Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 95,1% pada akhir semester pertama 2020 sejalan dengan target likuiditas yang ditetapkan manajemen.
Baca Juga: Dorong pemulihan ekonomi, Eximbank jalin kerjasama penjaminan kredit dengan 15 bank
Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya setelah penetapan status sebagai Bank BUKU 4. CAR konsolidasian tercatat pada 23,4 % pada akhir Juni 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News