kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Bank Digital di Indonesia Makin Ramai, Intip Siapa yang Modalnya Paling Kuat?


Senin, 19 Mei 2025 / 19:47 WIB
Bank Digital di Indonesia Makin Ramai, Intip Siapa yang Modalnya Paling Kuat?
ILUSTRASI. Aktivitas nasabah pada kantor cabang AlloBank ci Jakarta, Jumat (10/3). Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa nilai transaksi bank digital sudah tembus Rp 52,245 triliun sepanjang 2022. Aangka tersebut meningkat 22,13% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pada tahun ini BI memproyeksikan nilai transaksi juga akan tumbuh di kisaran 22%. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/03/2023.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank digital terlihat makin agresif dalam menjalankan ekspansi bisnisnya. Terlihat dari pertumbuhan kinerjanya hingga transformasi layanan dan produk. Tentunya hal ini tidak terlepas dari posisi permodalan yang kuat.

Kontan merangkum 11 bank digital dengan kondisi permodalannya di kuartal I-2025. Dari 11 bank tersebut, rata-rata kondisi modal inti bank digital naik secara tahunan (year on year/yoy).

Namun rasio kecukupan modal untuk menanggung risiko kerugian bank atau Capital Adequacy Ratio (CAR) dari bank-bank digital tersebut rata-rata menurun secara tahunan (year on year/yoy). 

Dari 11 bank digital tersebut, PT Bank Allo Indonesia Tbk (Allo Bank) tercatat memiliki modal inti yang paling besar, yakni mencapai Rp 7,2 triliun, naik 6,98% yoy.

Secara kondisi rasio kecukupan modal, Allo Bank juga memiliki kecukupan modal yang sehat dan kuat, sebesar 93,38% per Maret 2025. Angka ini naik dari posisi periode tahun lalu yang sebesar 88,24% per Maret 2024.

Sementara itu secara rasio CAR, tertinggi ditempati oleh Bank Amar Indonesia dengan CAR sebesar 121,60% per Maret 2025, naik dari posisi tahun lalu (yoy) yang sebesar 119,20%.

Presiden Direktur Allo Bank Indra Utoyo megatakan, posisi yang sangat kuat ini diharapkan dapat lebih memantapkan posisi Allo Bank sebagai salah satu bank umum berbasis digital terkemuka dalam industri perbankan nasional.

Baca Juga: Bunga Kompetitif, Deposito Bank Digital Jadi Pilihan

"Kami menilai bahwa posisi ekuitas yang kuat ini sangat suportif untuk menghadapi setiap resiko serta mendukung aspirasi pertumbuhan Bank saat ini dan di masa depan. Dengan demikian, kami belum memiliki rencana untuk melakukan penambahan modal lagi secara inorganik melalui Aksi Korporasi pada tahun 2025," ungkap Indra kepada kontan.co.id, Jumat (16/5).

Lebih lanjut Indra menjelaskan, Allo Bank mengelola permodalan secara proaktif untuk mendukung fungsi intermediasinya, dan secara berkala melakukan kajian untuk memperkuat struktur permodalan bila dan dimana diperlukan sesuai dengan peraturan dari regulator dan pertumbuhan dan kebutuhan bisnis, tentunya dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi pasar.

Ke depan, khususnya selama tahun 2025, Allo Bank disebut akan menjalankan model bisnis Hibrida dimana aktivitas segmen Retail dan Wholesale akan berjalan secara beriringan dan terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank yang optimal.

Baca Juga: Bank Digital Makin Ekspansif Salurkan Kredit, Intip Strateginya

Menurut Indra, kebutuhan nasabah segmen Retail dan Wholesale dalam bertransaksi pada era digital adalah prioritas utama Bank dalam menciptakan produk dan layanan berbasis digital yang inovatif dan memberikan kemanfaatan ekonomi tidak hanya untuk Bank tetapi juga nasabah.

"Bank akan mengutamakan aktivitas berbasis digital (digital first) dan integrasi layanan finansial dengan ekosistem mitra (ecosystem first) dalam rangka menjalankan bisnis Bank," terangnya.

Posisi kedua ada PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang mencatat modal inti sebesar Rp 6,39 triliun pada kuartal I-2025. Walau demikian angka ini menurun 4,68% yoy. Posisi CAR per Maret 2025 tercatat masih kuat, yakni sebesar 36,44%, meskipun telah menurun dari 55,02% di Maret 2024 lalu.

Tjit Siat Fun, Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank Jago menyampaikan, kuatnya permodalan merupakan komitmen Bank Jago sejak awal beroperasi sebagai bank berbasis teknologi, terutama dalam menjaga fundamental keuangan selalu solid dan sehat, melalui pengelolaan aset yang berkualitas serta pengelolaan risiko yang baik.

"Hal ini penting untuk menopang likuiditas dan mendukung ekspansi inovasi dan bisnis kami ke depan, serta memperkuat kolaborasi dengan ekosistem digital," ujar Afun.

Afun mengaku, sampai saat ini belum ada rencana Bank Jago untuk menambah modal mengingat kondisi likuiditas masih cukup baik dan kecukupan modal masih sangat besar.

Menurutnya, secara umum kecukupan modal Bank Jago masih cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis. Kondisi CAR saat ini sejalan dengan ekspansi kredit melalui mitra kolaborasi, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Total penyaluran kredit Bank Jago per Maret 2025 mencapai Rp 20,3 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 14,3 triliun. Penyaluran kredit dilakukan secara hati-hati dan terukur yang terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 0,3%.

Ke depan, pihaknya akan terus berfokus menjaga fundamental keuangan tetap solid dan sehat guna memastikan keberlanjutan pertumbuhan secara berkualitas.

"Strateginya antara lain dengan menerapkan manajemen risiko yang baik, menjaga aset bertumbuh secara berkualitas dan memastikan likuiditas baik, serta memperkuat inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem digital," tandasnya.

Selanjutnya ada PT Bank Jasa Jakarta atau yang dikenal saat ini dengan nama Bank Saqu juga memiliki permdoalan yang kuat. Per Maret 2025 modal inti Bank Saqu mencapai Rp 6,05 triliun. Tapi modal intinya terlihat menurun secara yoy dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,5 triliun.

Adapun PT Bank Raya Indonesia Tbk memiliki modal inti Rp 3,22 triliun per kuartal I-2025. Capaian ini meningkat 0,50% yoy. Sementara CAR tercatat sebesar 41,04% angka ini menurun dari 45,33% di Maret 2024.

Baca Juga: Kuartal 1/2025 Berakhir, Bagaimana Proyeksi Kinerja Laba Bank-Bank Digital?

Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi menjelaskan, bahwa modal inti dan CAR Bank Raya yang semakin kuat ditopang oleh kinerja perusahaan yang positif dan profitabilitas yang membaik, tercermin pada Laba Bersih di Kuartal I/2025 sebesar Rp16,92 miliar dengan kenaikan 84,7% secara tahunan (yoy). 

Pertumbuhan laba ini ditopang dari peningkatan Pendapatan Bunga sebesar 12,6% (yoy) menjadi Rp286,93 miliar dengan driver adalah Pendapatan Bunga Kredit yang tumbuh 17,35% (yoy) menjadi Rp203,98 miliar.

"Sampai dengan saat ini, Bank Raya belum berencana untuk menambah modal, mengingat modal bank raya sudah mencukupi untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank Raya kedepan, terlihat dari CAR 41,04% dan rasio Tier 1 CAR sebesar 40,25% yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan ke depan," terangnya.

Menurutnya, dengan modal yang cukup, maka suatu Bank dapat mengantisipasi apabila terdapat unexpected risiko, seperti misalnya risiko operasional. Dengan demikian, kecukupan modal menjadi hal yang utama yang harus dijaga oleh suatu Bank, karena dengan modal yang cukup maka suatu Bank dapat terus melakukan ekspansi bisnisnya dan menjalankan operasional bisnisnya secara baik.

Adapun untuk Bank Raya, dengan Total CAR sebesar 41.04%, maka Bank Raya yakin untuk dapat terus mengembangkan bisnis digitalnya kedepan, dimana Bank Raya akan terus memperkuat perannya sebagai digital attacker BRI Group dan menangkap peluang pertumbuhan dari bisnis digital di Indonesia.

Baca Juga: Pergerakan Saham Bank Digital Melaju, Lampaui Big Banks

Selanjutnya: Soal Pembentukan Dewan Emas Nasional, Begini Progresnya Menurut OJK

Menarik Dibaca: 5 Tips Cara Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Selingkuh, Jangan Balas Dendam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×