Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham-saham bank digital tampak menguat signifikan, setidaknya dalam sebulan terakhir. Bahkan, kenaikannya melampaui saham-saham bank konvensional lain, utamanya big banks.
Dalam rentang waktu sebulan terakhir, harga saham bank-bank digital ini naiknya mencapai double digit. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memimpin penguatan tersebut dengan naik 66,67% dalam sebulan.
Meski demikian, dalam sepekan terakhir, harga saham BBYB mulai sedikit mengalami koreksi. Hingga akhir perdagangan Jumat (9/5), harga saham BBYB turun 2,99% selama sepekan menjadi Rp 260 per saham.
Baca Juga: Saham-saham Bank Digital Kompak Menguat pada Perdagangan Sesi I Hari Ini (8/5)
Kenaikan harga saham juga dialami oleh PT Bank Jago Tbk (ARTO). Saham bank milik ekosistem Grup Goto ini sudah naik 48,83% selama sebulan terakhir.
Bedanya, saham ARTO masih melanjutkan tren penguatan dalam sepekan terakhir. Di mana, harga saham ARTO tercatat naik 0,53% selama sepekan menjadi Rp 1.905 per saham.
Kenaikan harga saham hingga double digit dalam sebulan terakhir juga dialami oleh PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Masing-masing tercatat naik 31,33% dan 23,14% selama sebulan.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila membenarkan bahwa harga saham bank digital menunjukkan tren kenaikan yang cukup baik. Padahal, saat ini belum ada sinyal yang kuat untuk outlook suku bunga acuan ke depannya.
“Tren (kenaikan harga saham) ada potensi bisa berlanjut melihat laporan keuangan kuartalan dan juga outlook suku bunga acuan ke depannya,” ujarnya.
Namun, Indy melihat penguatan di saham-saham bank digital ini karena penetrasi bank digital di Indonesia yang terbilang masih rendah. Alhasil, ada pandangan investor terkait pertumbuhan nasabah ke depannya ditambah keuangan bank digital juga cukup baik dengan dana murah yang bertumbuh dan NPL yang masih terjaga.
Sependapat, Analis Infovesta Utama Ekky Topan berpendapat penguatan saham bank digital sejak bulan lalu utamanya didorong oleh laporan kinerja kuartal I/2025 yang menunjukkan perbaikan kinerja secara konsisten.
Alhasil, optimisme terhadap prospek pertumbuhan bank digital dinilai oleh investor semakin kuat. Ini sejalan dengan kemajuan teknologi pembayaran dan adopsi layanan keuangan digital oleh masyarakat.
Baca Juga: Saham Bank Digital Melorot di Tengah Kenaikan Laba Bersih, Ini Penyebabnya
Hanya saja, Ekky ragu apakah tren ini bersifat jangka panjang. Menurutnya, hal tersebut akan sangat bergantung pada konsistensi kinerja bank digital ke depan.
“Jika melihat pergerakan dalam dua hari terakhir, sudah mulai muncul sinyal penurunan harga, yang menunjukkan potensi koreksi jangka pendek,” ujar Ekky.
ARTO Jadi Unggulan
Di antara saham-saham bank digital tersebut, ARTO menjadi yang paling direkomendasikan. Hanya saja perlu jadi catatan bahwa valuasinya menjadi yang paling mahal di antara bank digital lainnya dengan PBV per 9 Mei 2025 di 3,07x.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi berpandangan ARTO mulai menggeser strategi dari akuisisi pengguna ke monetisasi dan ekspansi kredit. Ini terlihat dari agresifnya penyaluran pinjaman.
Sebagai informasi, ARTO memiliki kinerja yang positif dari pertumbuhan kredit hingga 42% secara tahunan (YoY) di kuartal I-2025. Ditambah, NPL sebesar 0,3% jauh di bawah rata-rata industri di kisaran 2,5% - 3%.
Di sisi lain, Audi juga menyoroti kelebihan ARTO yang memanfaatkan ekosistemnya dengan baik. Alhasil mampu mendapat revenue sharing dan income fee tanpa produk sendiri.
“ARTO masih punya buffer modal besar untuk memperluas bisnis atau jaga risiko. Kami merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 2.400,” ujar Audi.
Serupa, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus bilang salah satu keunggulan ARTO memang memiliki ekosistem digital. Ia juga mengingatkan bahwa bisnis bank tentu ada pada bisnis pinjaman.
Dalam penetrasi di negara berkembang seperti Indonesia, Nico melihat pentingnya ekosistem digital untuk dapat mempercepat penyerapan produk dari bank digital itu sendiri. Oleh karenanta, selama bank digital terus berinovasi dan memperbesar ekosistem yang mereka miliki, maka kinerjanya pun akan terus mengalami peningkatan.
Hanya saja, ia melihat bank digital mulai berada di arah yang benar untuk menjaga keuntungan secara berkelanjutan. Hal ini yang membuat saham bank digital pun mengalami rebound.
“Tentu saja kami masih suka dengan ARTO yang memang memiliki ekosistem digital terbesar saat ini dengan target harga 2.600,” tandasnya.
Selanjutnya: Prabowo Berencana Buat Perpres Soal Makan Bergizi Gratis (MBG),Apa Saja Rancangannya?
Menarik Dibaca: DANA Pastikan Pelatihan UMKM Perempuan dan Disabilitas Berjalan Inklusif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News