kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bank Digital Makin Ekspansif Salurkan Kredit, Intip Strateginya


Rabu, 16 April 2025 / 20:38 WIB
Bank Digital Makin Ekspansif Salurkan Kredit, Intip Strateginya
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta. Sejumlah bank digital tampak ekspansif menyalurkan kredit. Beberapa menargetkan pertumbuhan double digit di akhir tahun 2025. Senin (25/3/2024). Bank Jago mencatat pertumbuhan pendanaan di mana pada akhir 2023 jumlah dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 12,1 triliun atau tumbuh 46% dibandingkan dengan perolehan pada akhir 2022 yang sebesar Rp 8,3 triliun. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank digital tampak ekspansif menyalurkan kredit. Beberapa menargetkan pertumbuhan double digit di akhir tahun 2025.

Ambil contoh PT Bank Jago Tbk. Melansir laporan keuangannya, per Februari 2025 kredit yang disalurkan bank berkode saham ARTO ini Rp 19,64 triliun, naik 48,43% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp 13,22 triliun.

PT Bank Neo Commerce Tbk jadi juara keduanya. Di periode yang sama, bank berkode saham BBYB ini telah menyalurkan kredit sebesar Rp 8,22 triliun. Meski begitu, nilainya turun 5,65% yoy dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 9,75 triliun.

Penurunan ini juga dialami PT Allo Bank Tbk (BBHI) yang merosot tipis 1,15% ke angka Rp 6,96 triliun dari sebelumnya Rp 7.04 triliun. 

Namun, penyaluran kredit PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) tampak naik 134,84% yoy menjadi Rp 4,63 triliun dari sebelumnya 1.97 triliun.

Kenaikan serupa terjadi juga di PT Bank Amar Tbk (AMAR). Per Februari 2025, Bank Amar juga mencatatkan kenaikan 11,98% dari posisi Rp 2,75 triliun di Februari tahun lalu menjadi Rp 3,08 triliun.11,98% dari posisi Rp 2,75 triliun di Februari tahun lalu menjadi Rp 3,08 triliun.

Baca Juga: Saham Bank Digital Melorot di Tengah Kenaikan Laba Bersih, Ini Penyebabnya

Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank Jago, Tjit Siat Fun menerangkan keberhasilan pertumbuhan kredit ini tak lepas dari strartegi Bank Jago yang menyalurkan kredit ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari ritel hingga pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Penyaluran ini kata dia, dilakukan dengan berkolaborasi bersama berbagai mitra yang terlibat di dalam ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lain termasuk unit pembiayaan syariah.

“Dengan berkolaborasi dalam ekosistem digital, harapannya layanan dan kredit Bank Jago dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (16/4).

Selain disalurkan kepada mitra, Bank Jago juga menyalurkan kreditnya secara langsung lewat aplikasi dengan konsep pembiayaan yang bertanggung jawab. Namun menurut Tjit, jumlahnya masih terbatas.

Yang terpenting kata Tjit, penyaluran kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini berbuah pada rendahnya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross Bank Jago.

“Bank Jago mengedepankan kualitas dalam menyalurkan kredit, dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Hal ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,2% pada akhir tahun 2024,” sebut Tjit.

Ke depan, Bank Jago bakal menyalurkan kredit secara channeling dan terus mempererat kolaborasi dengan ekosistem digital yang telah terjalin, seperti dengan GoTo dan BFI Finance. Tak hanya itu, Bank Jago juga bakal memperluas jaringannya dengan membentuk ekosistem baru.

Baca Juga: Menggarap Ekosistem dan Penyaluran Kredit Langsung Menjadi Fokus Bank Digital

Disisi lain, SVP Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan sepanjang 2024 fokus kredit Amar Bank disalurkan ke sektor UMKM dengan porsi 56% dari total kredit di periode itu. Selain itu, Amar Bank juga fokus ke sektor produktif dengan porsi 84%. Layanan Tunaiku jadi kontributor terbesar yang menjadi medium penyaluran kredit bank ini.

Pastinya kata David, kredit yang disalurkan akan selalu mengutamakan prinsip kehati-hatian. David menyebut, NPL Amar Bank per Desember 2024 sebesar 1,07%.

“Kami berkomitmen untuk menjaga rasio non-performing loan (NPL) di bawah batas maksimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” sebutnya.

Ia menambahkan, Amar Bank juga bakal terus memperkuat manajemen risiko secara menyeluruh mulai dari tahap seleksi calon debitur, proses analisis kredit, hingga monitoring pasca penyaluran. 

“Dalam setiap tahapan tersebut, kami memanfaatkan teknologi terkini seperti machine learning, artificial intelligence (AI), dan big data analytics untuk meningkatkan akurasi pengambilan keputusan,” ujarnya. 

Contohnya, integrasi ke berbagai sumber data alternatif dalam hal pemutusan kredit untuk menilai profil risiko calon debitur secara lebih komprehensif. Ke depan, Amar Bank optimis penyaluran kreditnya tumbuh dobel digit di akhir tahun ini.

Baca Juga: Bank Digital Tangkap Peluang Peningkatan Deposito Digital Dari Pelemahan IHSG

PT Bank Raya Tbk juga tak jauh beda. Bank yang tergabung dalam ekosistem BRI Group ini memfokuskan penyaluran kreditnya ke sektor UMKM dengan mayoritas pada sektor ekonomi perdagangan. 

Rustarti Suri Pertiwi, Direktur Keuangan Bank Raya bilang strategi penyaluran kredit dilakukan lewat optimalisasi potensi bisnis ekosistem BRI Group dengan produk andalannya Pinang Dana Talangan, yakni produk pinjaman untuk mendukung produktivitas Agen BRILink maupun Agen Pegadaian. Ada juga Pinang Flexi yakni pinjaman multiguna untuk pekerja, dan Pinang Maksima dan Pinang Performa yang menghadirkan pinjaman produktif untuk pelaku usaha.

Per Desember 2024, total penyaluran kredit bank berkode saham AGRO ini tercatat sebesar Rp 7,12 triliun, tumbuh sebesar 3,4% yoy yang ditopang oleh kredit digital yang tumbuh 81,6% yoy. Outstanding-nya tercatat sebesar Rp 2,29 triliun.

“Kredit digital Bank Raya mempunyai karakteristik shorter, faster, smaller sehingga tercatat penyaluran kredit digital Bank Raya selama tahun 2024 telah mencapai Rp 20,58 T atau tumbuh 88,9% yoy,” rinci Rustarti.

Bila dirinci lagi, kata Rustarti ada tiga produk utama yang menunjuang pertumbuhannya, pertama Pinang Flexi yang tumbuh 157% yoy menjadi Rp788,72 miliar dan berkontribusi sebesar 34,5% terhadap total kredit digital. 

Kedua ada Pinang Dana Talangan yang tumbuh 112,1% yoy menjadi sebesar Rp 709,05 miliar dan berkontribusi sebesar 30,1%. 

Ketiga ada Pinang Maxima bertumbuh 103,7% (yoy) menjadi Rp513,13 miliar atau berkontribusi sebesar 22,4%. 

Soal NPL, Rustarti bilang per Desember 2024 kondisinya masih terjaga yakni sebesar 3,22%, turun dibanding Desember 2023 yang tercatat Rp 4,40%.

“Perbaikan kualitas kredit tersebut antara lain disebabkan adanya penguatan credit scoring, penguatan fraud detection system, ataupun penguatan fungsi digital collection,” imbuh Rustarti.

Dari berbagai capaian itu, Bank Raya menargetkan pertumbuhan kreditnya sebesar 6% hingga 9% di akhir tahun ini.

Selanjutnya: Berdayakan Kaum Wanita Program Klasterkuhidupku BRI Buat Usaha Tenun Ulos Ini Sukses

Menarik Dibaca: 5 Biji Buah yang Bisa Meningkatkan Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Biji Pepaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×