Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Allo Bank sendiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 6,83 triliun pada Kuartal I-2024.
Di sisi lain, bank umum konvensional juga nampaknya sudah mulai meninggalkan strategi channeling dengan fintech dalam menyalurkan kreditnya.
Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), bank swasta ini sebelumnya sempat bekerjasama dengan fintech lending, namun EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, saat ini perseroan tengah meninjau kembali kerjasama penyaluran kredit produktif peer to peer (P2P) lending atau fintech.
"Per 31 Maret 2024, belum ada portofolio aktif P2P lending atau fintech yang tercatat. Kami juga senantiasa mencermati dan mengukur risiko kredit secara berkala untuk memastikan tidak adanya kenaikan risiko yang signifikan," kata Hera kepada Kontan.
Baca Juga: Penyaluran Kredit ke Sektor Smelter Diproyeksikan Ngegas Tahun Ini
Senada, PT Bank Danamon Indonesia Tbk(BDMN) juga belum memiliki kerjasama lagi melalui channeling dengan fintech saat ini.
Consumer Lending Business Head Danamon, Enriko Sutarto, mengatakan, pihaknya akan terus mengkaji tren inovasi teknologi dalam industri keuangan dan senantiasa terbuka pada peluang untuk berbagai pola kerja sama dengan sektor fintech, termasuk channeling .
"Tentunya, Danamon akan melaksanakan proses ini dengan diiringi prinsip kehati-hatian, terutama terhadap risiko-risiko yang dapat ditimbulkan di kemudian hari," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News