kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Digital Indonesia Kian Ramai, Cek Pemilik Modal Paling Kuat


Senin, 10 Juni 2024 / 05:00 WIB
Bank Digital Indonesia Kian Ramai, Cek Pemilik Modal Paling Kuat
ILUSTRASI. Aktivitas nasabah?pada kantor cabang AlloBank ci Jakarta, Jumat (10/3). Bank digital di Indonesia semakin ramai, cermati siapa saja yang permodalannya paling kuat.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank digital menunjukkan penguatan modal yang signifikan, terlihat dari peningkatan modal inti dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR).

PT Bank Jago Tbk (ARTO) tercatat sebagai bank digital dengan modal terkuat. Pada Maret 2024, Bank Jago memiliki modal inti sebesar Rp 6,84 triliun, meskipun menurun dari Rp 7,27 triliun pada Maret 2023. Rasio CAR Bank Jago pada Maret 2024 sebesar 55,02%, turun dari 78,82% pada Maret 2023.

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) juga memiliki modal tebal, mencapai Rp 6,82 triliun pada Maret 2024, naik dari Rp 6,49 triliun pada Maret 2023. Rasio CAR Allo Bank meningkat menjadi 88,24% pada Maret 2024, dari 82,24% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Bisnis Bank Digital Menggeliat, Cek yang Punya Permodalan Paling Kuat

PT Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) berada di posisi ketiga dengan modal inti sebesar Rp 6,58 triliun pada Maret 2024, meningkat dari Rp 6,07 triliun pada Maret 2023. Namun, rasio CAR Bank Saqu menurun dari 197,51% pada Maret 2023 menjadi 143,30% pada Maret 2024.

Direktur Kepatuhan Bank Jago, Tjit Siat Fun, mengungkapkan bahwa rasio kecukupan modal yang mencapai 55% menunjukkan kuatnya permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis. 

"Saat ini Bank Jago belum berencana menambah permodalan karena masih kuat untuk mendukung penyaluran kredit," ujar wanita yang akrab disapa Afun kepada kontan.co.id, Jumat (7/6).

Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Bank Jago tidak membagikan dividen tahun 2023 karena laba bersih difokuskan untuk membiayai kegiatan usaha. 

Baca Juga: Mengintip Modal Bank-Bank Digital, Siapa Paling Kuat?

Afun menambahkan bahwa fokus Bank Jago adalah berinovasi dengan mengembangkan Jago App dan mengenalkan fitur-fitur baru untuk segmen ritel, UMKM, dan mass market.

Presiden Direktur Allo Bank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa ekuitas yang kuat mendukung aspirasi pertumbuhan bank saat ini dan di masa depan. Indra menegaskan bahwa pada tahun 2024, Allo Bank belum merencanakan penambahan modal melalui aksi korporasi, melainkan melalui pertumbuhan ekuitas organik dari laba yang diperoleh.

PT Bank Digital BCA (BCA Digital) mencatat modal inti sebesar Rp 4,02 triliun per Maret 2024, naik dari Rp 3,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati, mengatakan bahwa BCA Digital fokus pada penguatan fundamental dan peningkatan kinerja keuangan.

Meskipun rasio CAR BCA Digital turun dari 97,74% pada Maret 2023 menjadi 65,4% pada Maret 2024, CAR tersebut masih lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku.

PT Bank Amar Indonesia Tbk mencatat modal inti sebesar Rp 3,28 triliun per Maret 2024, meningkat dari Rp 3,16 triliun pada Maret 2023.

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian, menjelaskan bahwa kondisi permodalan yang sehat memungkinkan Amar Bank untuk melayani masyarakat lebih luas.

Baca Juga: Kinerja Bank Digital Milik Sejumlah Bank Besar Kian Prospektif

Amar Bank juga menjadi bank digital pertama yang membagikan dividen tunai sebesar Rp 55 miliar, dengan Dividend Payout Ratio sebesar 31% dari laba bersih 2023 sebesar Rp 177,9 miliar.

Amar Bank mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 2,74 triliun sepanjang kuartal pertama 2024, dengan 52% ditujukan kepada UMKM. Rasio CAR Amar Bank menurun dari 125,41% pada Maret 2023 menjadi 119,22% pada Maret 2024, mencerminkan fungsi intermediasi yang berjalan baik dan sehat.

Dengan permodalan yang kuat, bank-bank digital tersebut optimis dapat meningkatkan penyaluran kredit secara prudent tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×