Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, ada peranan Bank Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) dalam memfasilitasi transaksi LCS bagi pengusaha ekspor-impor serta investor (Foreign Direct Investment).
Dukungan bank tersebut dapat mengoptimalkan penggunaan LCS serta memberikan pengusaha dan investor pilihan mata uang dalam penyelesaian transaksi bisnis untuk memitigasi risiko pada periode exit policy.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, terus mendorong pelaksanaan skema pembayaran melalui mata uang lokal. Tercatat transaksi LCS di BCA meningkat di atas 40% pada 2021, baik secara nilai transaksi maupun jumlah transaksi.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan bahwa perusahaan secara penuh mendukung penyelenggaraan G20 Indonesia 2022 dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi melalui berbagai aspek.
"Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan awareness negara – negara G20 lain atas manfaat dari skema LCS untuk penguatan ekonomi regional yang akan mendukung ekonomi global," terangnya.
Baca Juga: BCA Catat Transaksi LCS Tumbuh 40% di Sepanjang 2021
BCA terus mendorong inisiatif bank sentral di beberapa negara dalam mendukung transaksi LCS yang efisien dan kompetitif. Beberapa negara yang potensial untuk dijajaki kerjasama LCS adalah Taiwan, Korea dan India.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga berhasil mencatatkan peningkatan transaksi dengan mata uang lokal. Tercatat volume konversi valas melalui skema LCS mencapai US$ 122,63 juta dengan frekuensi mencapai 895 transaksi hingga 11 Februari 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi berharap kehadiran LCS bisa mendorong bisnis volume transaksi perdagangan bagi pengusaha di berbagai negara.
Baca Juga: Ketika Sri Mulyani Membanggakan Ekonomi RI yang Sudah Kembali ke Level Pra Pandemi
“Pada 2022, pertumbuhannya akan terus terjadi pada transaksi-transaksi yang menggunakan LCS. Ini tak terlepas dari upaya Bank Mandiri memilih sektor-sektor yang memiliki prospek untuk menggunakan LCS,” ujar Darmawan.
Tahun lalu Bank Mandiri juga berhasil mencatatkan volume transaksi konversi valas LCS hingga 173%. Adapun peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan total frekuensi transaksi hingga 223%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News