kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank KB Bukopin Targetkan Loan at Risk Turun di Bawah 25% Tahun Ini


Selasa, 09 Januari 2024 / 05:58 WIB
Bank KB Bukopin Targetkan Loan at Risk Turun di Bawah 25% Tahun Ini
ILUSTRASI. Kantor Pusat PT Bank KB Bukopin Tbk Jakarta, Selasa (4/5). PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) terus berupaya menurunkan tingkat kredit berisiko atau loan at risk (LAR).


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) terus berupaya menurunkan tingkat kredit berisiko atau loan at risk (LAR). 

Hasilnya sudah mulai terlihat. Di kuartal III 2023 lalu, Bank KB Bukopin mencatatkan loan at risk (LAR) sebesar 43,96%, turun dari 53,50% di periode sama tahun 2022. Sementara untuk rasio NPL secara nett makin menyusut ke level 4,81%, kemudian NPL gross ada di level 11,22%.

Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, Bank KB Bukopin senantiasa menjaga rasio kredit bermasalah dan melakukan serangkaian strategi seperti penjualan secara massal ataupun melakukan lelang. 

"Untuk saat ini kami mungkin belum dapat memberikan angka detail dikarenakan masih dalam proses audit full year 2023. Namun secara umum untuk NPL net masih di bawah 5%. Kami juga lakukan skema penjualan aset berkualitas rendah dalam berbagai inisiatif seperti melalui lelang atau penjualan secara bulk," kata Robby kepada KONTAN, Senin (8/1). 

Baca Juga: Bankir Optimistis Target KUR Tahun Ini Bakal Tercapai

Robby juga mengatakan, Bank KB Bukopin pada tahun ini akan berupaya agar rasio LAR dapat turun menjadi di bawah 25%. KB Bukopin juga akan menyasar segmen korporasi serta UMKM ritel karena melihat perfoma kredit segmen tersebut tumbuh 12,9% secara tahunan pada kuartal III tahun lalu. 

"Kami mengoptimalkan segmen wholesale atau korporasi, segmen ini menjadi pintu masuk dalam upaya kami membangun ekosistem. Kami juga optimalkan segmen UMKM dan ritel melalui strategi cross-selling dari nasabah-nasabah korporasi," kata Robby. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×