Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesatnya perkembangan digital perbankan, menyebabkan perbankan tidak lagi agresif menambah layanan kantor cabang. Sejumlah bank pun menyatakan mulai menurunkan jumlah pembukaan kantor cabang pada tahun ini.
Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Tahun ini, emiten bersandi saham BBNI ini hanya menambah jaringan kantor cabang sebanyak 43 kantor. Jumlah kantor baru BNI itu terdiri dari kantor cabang, kantor kas, sentra kredit dan treasury remote area. Tak lupa, BNI juga akan menambah BNI Layanan Gerak (BLG) sebanyak 74 unit.
Bila membandingkan dengan tahun 2017, rencana penambahan kantor BNI tahun 2018 ini turun drastis. Sebab sampai akhir tahun 2017, total kantor jaringan BNI mencapai 2.102 unit. Jumlah ini bertambah 112 unit dari tahun 2016 yang sebanyak 1.990 unit.
Tapi, penambahan jaringan kantor bagaimanapun tetap dibutuhkan. "Penambahan jaringan kantor dan BLG ini guna memperluas jangkauan layanan terutama untuk melayani area blankspot di lokasi dengan potensi bisnis yang bagus," terang Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia kepada KONTAN, Kamis (25/1).
Demikian juga halnya dengan Bank Mandiri Tbk. Emiten bank pelat merah yang memiliki kode saham BMRI tersebut hanya akan menambah sekitar 50 kantor di tahun 2018. Itu pun sudah termasuk relokasi kantor cabang. Adapun jumlah target tahun ini hanya separuh dari penambahan jaringan kantor tahun 2017 yang mencapai 100 unit.
Saat ini, total jumlah kantor Bank Mandiri berjumlah 2.620 unit. "Untuk penambahan kantor Bank Mandiri menyiapkan dana per satu cabang sekitar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar," terang Hery Gunardi, Direktur Distribusi Bank Mandiri.
Digital mendominasi
Hery menyebutkan, tren nasabah perbankan khususnya Bank Mandiri memang menuju ke arah digital. "Transaksi nasabah Bank Mandiri hampir 92% sudah di digital. Nasabah lebih suka transaksi melalui ATM dan kanal digital Bank Mandiri lainnya," ujar Hery, Kamis (25/1).
Selama ini, transaksi yang terjadi di kantor cabang sifatnya lebih ke setoran tunai dan perusahaan yang melakukan kliring. Bila dibandingkan nominal besaran dana transaksi di kantor cabang dan transaksi digital, Hery menyebut sejauh ini nilai transaksinya masih berimbang.
Demikian juga dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Bank ini gencar mempromosikan digital perbankannya, seperti BTN Digital Solution, antara lain melalui propertibtn.co.id dan sebagainya.
Walaupun begitu, memang masih terdapat banyak area yang tingkat kehadiran BTN masih sangat rendah. Oleh sebab itu, tahun ini, BTN masih akan menambah sejumlah kantor. Misalnya saja, satu kantor wilayah di Jawa Tengah, empat kantor cabang, dan sejumlah kantor lainnya, dengan nilai belanja modal yang tidak besar. "Saat ini transaksi via teller hanya sebanyak 9%. Sisanya melalui transaksi perbankan digital," tandas Budi Satria, Direktur Konsumer BTN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News