Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BANYUWANGI. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama dengan Bank Mandiri terus membenahi pengelolaan sampah dan mengembangkan industri pariwisata berkelanjutan.
Dalam acara bertajuk Diseminasi Program: Waste to Energy, program kolaborasi antara Generation Foundation dengan Bank Mandiri atau yang dapat disebut Program EcoRanger, pihak-pihak ini mendorong pengelolaan sampah terpadu melalui pemberdayaan komunitas.
Dimas Teguh Prasetyo, Manager Program Pemberdayaan Greenation Foundation menjelaskan saat ini pihaknya tengah menjalankan pengelolaan sampah di wilayah Dusun Pancer, Banyuwangi, untuk meningkatkan pemanfaatan sampah organik menjadi energi.
Baca Juga: Bank Mandiri Lakukan Pemecahan Saham, Ini Harga Pasca Stock Split Kemarin
"Aktivitas yang kami jalankan antara lain adalah pengumpulan sampah, yang telah dipilah oleh klien Sentra Kelola Sampah (SEKOLA) menjadi organik dan anorganik. Lalu, mengangkut sampahnya dengan tim operasional SEKOLA setiap hari. Selanjutnya pemilahan sampah kembali oleh tim operasional agar lebih mudah disalurkan sesuai dengan jenisnya. Selanjutnya, sampah yang telah dipilah tersebut diolah menjadi biogas dan BSF, untuk selanjutnya diangkut oleh DLH Kabupaten Banyuwangi," urainya dalam acara yang berlangsung di Balai Dinas Pariwisata Banyuwangi, Rabu (15/3).
Sebagai informasi, pada tahun 2021 lalu Bank Mandiri mengalokasikan anggaran kepedulian sosial (CSR) sekitar Rp2 miliar untuk pelaksanaan program Eco Ranger selama satu tahun di destinasi wisata Pulau Pantai Merah, Banyuwangi. Kini, program tersebut terus dilanjutkan.
Hadid Putra Noviawan, CSR Manager Mandiri Banyuwangi menambahkan pihaknya sejak awal, pihaknya ingin melaksanakan program yang berbeda dengan melihat dampak signifikan. Salah satunya pengurangan biaya pembelian gas rumah tangga.
"Kita bisa melihat dampaknya atau imbas dari program CSR kami melalui, salah satunya adalah penggunaan tabung gas biasa yang bisa dinikmati oleh beberapa masyarakat di satu wilayah dari pengolahan sampah ini," ujarnya kepada Kontan.
Lebih jauh, melalui program tersebut, Greenation sendiri telah mengelola sampah melalui instalasi biogas dengan lebih dari 11.400 kg. Ini merupakan akumulasi manfaat gas yang diterima oleh masyarakat sejak Agustus 2022 hingga Maret 2023.
Baca Juga: Siap-Siap, Bank Mandiri (BMRI) Bakal Bagikan Dividen Rp 24,7 Triliun
Tak hanya itu, sejak beroperasi pada Agustus 2022 lalu, Greenation juga telah mereduksi 250.000 kg sampah organik maupun anorganik dalam Waste to Energy. Mereka juga mencatat telah mereduksi 235.000 metric kg emisi karbon dari program ini.
"Mengenai dana yang digelontorkan, kami belum bisa menyebutkan besarannya. Kami fokus pada efek dibandingkan input yang dimasukkan. Namun yang pasti, kami akan terus mencoba berekspansi ke daerah lain dengan bekerjasama dengan BUMN lain dalam sisi pendanaan. Seperti misalnya di Labuan Bajo, kami bekerjasama dengan Pegadaian, Taspen dan lain-lain untuk pendanaan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News