Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,5 triliun kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). Ini dalam rangka mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Di samping pembiayaan dalam bentuk cash loan, Bank Mandiri juga memberikan dukungan finansial lain yakni fasilitas treasury line dengan limit sebesar US$ 50 juta. Ini akan digunakan untuk melakukan hedging (lindung nilai) atas transaksi valuta asing IIF.
Direktur Government & Institutional Bank Mandiri Kartini Sally mengatakan, kredit yang merupakan pembiayaan kedua Bank Mandiri kepada IIF setelah pinjaman Rp 1 triliun pada 2015 lalu. Itu merupakan implementasi keinginan Bank Mandiri untuk membantu mengakselerasi penyelesaian proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
Adapun perjanjian kredit berskema Bilateral Term Loan itu bersifat non-revolving, dengan jangka waktu 3 tahun.
“Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan tertuang dalam proyek Nawacita untuk direalisasikan hingga 2019 nanti. Untuk itu, sebagai salah satu bank milik negara BUMN, kami berkomitmen untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur tersebut,” kata Kartini, Rabu (31/5).
Pada periode Januari - April 2017, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor infrastruktur telah mencapai Rp 9,36 triliun. Sektor infrastruktur yang dibiayai antara lain Jalan; Konstruksi; Migas dan Energi Terbarukan, Perumahan Rakyat dan Fasilitas Kota; Telematika; Tenaga Listrik; Transportasi; dan lain-lain.
Sementara itu, Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono mengatakan, dana pinjaman dari Bank Mandiri ini akan digunakan untuk membiayai beberapa project infrastruktur terutama yang membutuhkan dana dengan denominasi rupiah.
“
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News