Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) hanya akan tumbuh di bawah 5% sampai akhir tahun ini. Daya beli masyarakat yang menurun, jadi salah satu alasan proyeksi bank dengan sandi saham BMRI itu.
Terlebih, hingga semester satu tahun ini, portofolio KPR Bank Mandiri turun 0,62% dari Rp 26,506 triliun menjadi Rp 26,34 triliun. "Daya beli masyarakat turun. Khususnya masyarakat yang bekerja di sektor komoditi dan batubara," terang Hery Gunardi, Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Rabu (5/8).
Namun Hery beralasan, kondisi pertumbuhan KPR itu memang terjadi secara industri. Terutama, lanjut Hery, jika melihat pencapaian pertumbuhan KPR industri yang hanya tumbuh 12% di akhir Desember 2014.
Meski begitu, Hery bilang, Bank Mandiri berupaya untuk tetap bisa menumbuhkan KPR dengan beberapa terobosan. "Salah satunya KPR Merdeka dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia. Kami akan bebaskan biaya administrasi dan provisi," ungkap Hery.
Selain itu, menurut Hery, pertumbuhan KPR juga akan dipengaruhi melalui beberapa proyek infrastruktur pemerintah yang bakal berjalan di sisa tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News