kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank Mandiri optimistis ekonomi dan kredit perbankan membaik pada kuartal II


Rabu, 19 Mei 2021 / 12:30 WIB
Bank Mandiri optimistis ekonomi dan kredit perbankan membaik pada kuartal II
ILUSTRASI. Nasabah mengantre dengan saling menjaga jarak di kantor cabang Bank Mandiri, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (26/4/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal kedua 2021, pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan tren perbaikan. Hal ini tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih pada Maret hingga April 2021 yang dipengaruhi beberapa faktor seperti menurunnya jumlah kasus Covid-19 harian serta perkembangan proses vaksinasi. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021 yang digelar Rabu (19/5) menjelaskan indeks keyakinan konsumen pada bulan April 2021 untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir menunjukkan bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi sudah optimis. 

Hal itu pula, yang memicu terjadinya peningkatan belanja konsumen terutama pada periode menjelang perayaan Libur Lebaran 2021. Di samping itu, Panji menambahkan kebijakan moneter juga masih akomodatif dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

Baca Juga: Bank Mandiri prediksi transaksi kartu e-Money pada Bulan Mei akan turun

Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRR) ke level terendah sepanjang sejarah 3,5% untuk memicu pemulihan ekonomi. Berbagai kebijakan stimulus fiskal, moneter dan makroprudensial juga telah dilakukan seperti pembebasan PPn di sektor otomotif, pelonggaran aturan Loan to Value Ratio (LTV) bagi perbankan untuk memacu pertumbuhan kredit. 

Panji menambahkan, digitalisasi sektor pembayaran juga terus ditingkatkan untuk menunjang pola hidup kenormalan baru yang sangat bergantung pada sistem dan transaksi online. Melihat pertumbuhan yang semakin optimis, Panji menilai intermediasi perbankan akan membaik di tahun ini, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. 

"Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4,4%, kami melihat pertumbuhan kredit akan membaik sekitar 5%," ujar Panji dalam pemaparan secara virtual pada Rabu (19/5). 

Sebelumnya, kinerja Bank Mandiri pada kuartal I 2021 terus membaik dengan kualitas yang terjaga. Secara konsolidasi, total aset Bank Mandiri mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 20% secara yoy dengan kualitas yang terjaga. Kredit Bank Mandiri secara ending balance bertumbuh sebesar 9,1% yoy, sedangkan secara average balance, kredit tumbuh 8,1% yoy. 

Baca Juga: Bank Sulselbar optimistis target pertumbuhan laba tahun 2021 bisa tercapai

"Di sisi lain, DPK tumbuh cukup tinggi mencapai 25,5% yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri perbankan yang sebesar 9,5% yoy. Kami cukup optimis bahwa kinerja Bank Mandiri akan terus membaik di tahun 2021, didorong oleh perbaikan ekonomi nasional yang terus berlanjut dan juga perbaikan kinerja industri perbankan secara keseluruhan," terang Panji.

Sementara itu, rChief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, pemulihan ekonomi sektoral juga sudah terlihat membaik. Beberapa sektor mulai terlihat pulih lebih cepat yaitu terkait kebutuhan pokok baik produksi, distribusi dan perdagangannya seperti industi makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan, air, listrik, informasi dan komunikasi. 

Lebih lanjut, pihaknya memaparkan pemulihan ekonomi saat ini sudah bergerak ke sektor durable goods dan turunannya seperti industri manufaktur, angkutan darat dan logistik serta pertambangan. 

Baca Juga: Hingga April 2021, LPS bayar klaim penjaminan simpanan Rp 1,64 triliun

"Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, perhotelan dan properti untuk segmen menengah-atas," jelas Andry Asmoro dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021.

Di samping itu, komoditas seperti CPO, batu bara, minyak mentah dan nikel, telah menjadi faktor penting yang membantu pemulihan perekonomian terutama di wilayah berbasiskan komoditas, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. 

"Harga-harga komoditas penting bagi Indonesia seperti CPO, batubara, minyak, dan nikel sudah  tinggi. Ke depan, harga-harga komoditas secara rata-rata masih akan di level yang relatif tinggi dibandingkan tahun lalu" pungkas Andry.

Selanjutnya: Pandemi belum berakhir, transaksi uang elektronik kartu masih turun saat Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×