Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan perolehan fee based income di 2013 mendatang bisa naik hingga 30% dibandingkan posisi di tahun ini. Kenaikan ini terdorong salah satunya dari fee based income transaksi valas yang diperkirakan meningkat 30% pasca peluncuran electronic-foreign exchange (e-fx).
Sebagai catatan, hingga Juni lalu pendapatan berbasis biaya Bank Mandiri mencapai Rp 597 miliar. Sementara transaksi valas yang dilakukan perbankan BUMN ini sudah mencapai US$ 100 miliar, 60% di antaranya merupakan transaksi valas yang dilakukan nasabah Bank Mandiri. Sedangkan untuk transaksi valas interbank sebesar US$ 40 miliar.
Direktur Treasury, Financial Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri Royke Tumilaar menghitung, total fee based income bisnis treasury, termasuk fixed income securities tercatat sebesar Rp 802 miliar pada semester I lalu.
Saat ini produk-produk di bisnis treasury Bank Mandiri mencakup cash transactions products (transaksi valas devisa umum dan banknotes), dan juga beberapa jenis produk dan jasa lain seperti lindung nilai atau hedging yang di antaranya adalah transaksi foreign exchange forward, swap, option, interest rate swap, dan cross currency swap.
Kemudian ada juga produk investasi, yang ditempatkan pada instrumen surat berharga negara, obligasi korporasi dan US treasury bonds. Serta customized products, yang merupakan produk treasury lain yang didesain sesuai kebutuhan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News