Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pelat merah telah melakukan penutupan sejumlah jaringan kantor tahun ini. Penutupan tersebut sebagai bagian dari penataan jaringan sesuai dengan perkembangan bisnis dan pergeseran transaksi nasabah ke arah digital.
Selain itu, penutupan jaringan kantor pada bank BUMN juga ada kaitannya dengan penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh. Penutupan dilakukan di sejumlah unit kerja guna mengoptimalkan bisnis.
Bank Mandiri telah menutup 72 kantor cabang tahun ini, ditambah dengan penutupan 52 kantor di Aceh sehingga totalnya 124 unit. Aquarius Rudianto, Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri mengatakan, ada beberapa pertimbangan dalam melakukan penutupan kantor seperti lokasi kantor yang berdekatan dan tingkat penetrasi teknologi digital di lokasi tersebut.
"Sampai akhir tahun, bank ini merencanakan masih akan menutup dua kantor lagi, katanya pada Kontan.co.id, Kamis (30/9).
Baca Juga: BRI lakukan perubahan peran kantor cabang di tengah perkembangan digital
Namun, perseroan memastikan tidak ada pemangkasan karyawan meski beberapa unit kantor ditutup. Pasalnya, Bank Mandiri masih butuh tambahan karyawan untuk menggantikan yang pensiun.
Selain itu, lanjut Aquarius, perseroan juga memiliki punya program reskilling dan up skilling terhadap karyawan yang terdampak oleh perkembangan digitalisasi untuk didorong ke unit lain yang sedang dikembangkan.
Sementara di saat yang sama, perseroan membuka 4 kantor cabang baru tahun ini yang berlokasi di Riau, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga total kantor Bank Mandiri per Agustus 2021 mencapai 2.424 unit.
Selanjutnya: Permintaan kredit menggeliat, bank bisa kembali andalkan pendapatan bunga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News