Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menurunkan target pinjaman valas yang ingin diperoleh tahun ini. Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury menyebutkan, target pinjaman valas perusahaan tahun ini diturunkan menjadi US$ 350 juta.
Mulanya, perusahaan pelat merah ini menargetkan pinjaman valas senilai US$ 480 juta. Dan Bank Mandiri telah mendapatkan pinjaman valas itu senilai US$ 250 juta yang dikucurkan oleh Standard Chartered Bank Singapore.
Pinjaman valas tersebut diberikan bersamaan dengan penjualan obligasi rekapitulasi Bank Mandiri ke Stanchart senilai Rp 1,8 triliun. "Kami dapat dari Stanchart kemarin (US$ 250 juta), jadi tinggal kami cari US$ 100 juta lagi," kata Pahala saat dijumpai dalam acara halal bi halal Bank Mandiri di Jakarta, Kamis malam (23/8).
Lebih lanjut, Pahala menyebutkan, pinjaman hanya dilakukan terhadap satu investor saja. Padahal sebelumnya ia bilang, Bank Mandiri akan mencari pinjaman valas yang disertai penjualan obligasi rekapitulasi untuk dua investor.
"Pinjaman valas itu (senilai US$ 100 juta) hanya dari satu pihak saja," tegasnya. Sayang Pahala enggan menyebut siapa investor yang dimaksud, namun Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengindikasikan, investor yang akan memberikan pinjaman valas serta membeli obligasi rekapitulasi itu adalah investor asing."Kan yang biasanya memiliki valas itu adalah asing," ujar Zulkifli pada kesempatan yang sama.
Mengenai penurunan target pinjaman valas yang ingin diraih Bank Mandiri, dilakukan karena adanya perlambatan pertumbuhan pinjaman valas. "Dengan adanya angka makro yang sudah keluar, terlihat jika ekspor terpengaruh dan ini memberikan dampak kepada kredit valas, karena biasanya kami memberikan kredit valas ke eksportir," jelas Pahala.
Penurunan penyaluran kredit valas itu sudah terlihat pada kuartal II-2012 lalu, yang hanya naik 8,5%. Angka itu turun dibandingkan kuartal I-2012 yang pertumbuhannya mencapai 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News