Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Setelah berhasil menjual obligasi rekapitalisasi ke Standard Chartered Bank Singapore, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyasar dua bank lagi. Dari kedua bank tersebut, Mandiri menargetkan dapat menjual obligasi rekap sekitar US$ 200 juta.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N. Masyuri menjelaskan, nilai yang setara Rp 2 triliun tersebut berupa kisaran karena masih dalam proses negosiasi. Selain menjual obligasi rekap, bank Mandiri juga akan menerima pinjaman valas dari kedua bank itu.
"Targetnya dari kedua bank tersebut kami mendapatkan pinjaman valas sebesar US$ 230 juta," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Senin (6/8) malam.
Sayangnya, Pahala masih enggan membeberkan identitas kedua bank yang tengah dijajaki dengan skema debt swap tersebut. Ia hanya menegaskan jika transaksi ini akan kelar sebelum libur Lebaran yang dimulai 17 Agustus mendatang.
Lebih lanjut Pahala bilang pinjaman tersebut akan memiliki tenor tiga tahun. Jangka waktu ini pun sama seperti pinjaman valas yang diberikan oleh Standard Chartered Bank Singapore senilai US$ 250 juta. Untuk mendapatkan pinjaman valas tersebut, Mandiri juga menjual obligasi rekapnya senilai Rp 1,8 triliun.
Sebelumnya Bank Mandiri memang mengharapkan dapat melakukan pinjaman valas sebesar US$ 480 juta. Jika deal dengan kedua bank tersebut dapat tercapai, target tersebut akan terpenuhi.
Penambahan pinjaman valas Mandiri bertujuan untuk menggeber pertumbuhan kredit valas. Pasalnya, pada kuartal II 2012 kredit valas Bank Mandiri hanya 8,5%, angka ini turun dibandingkan kuartal I 2012 yang mencapai 10%.
Selain itu, tambahan pinjaman valas ini pun akan membantu Mandiri mengejar target portofolio kredit valas sebesar Rp 62 triliun di akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News