Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kue bisnis kredit pensiunan masih sangat besar. Untuk itu, PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) akan terus memperbesar aliran kredit pensiunan. Pasalnya, jumlah para pensiunan akan terus bertambah sekitar 100.000-150.000 setiap tahun.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan porsi kredit pensiunan menjadi 80% terhadap total kredit Bank Mantap di akhir tahun ini. Saat ini, kredit pensiunan telah menguasai sekitar 70% dari total kredit.
Realisasi penyaluran kredit pensiunan sekitar Rp 7,51 triliun dari total kredit Bank Mantap sebesar Rp 9,62 triliun per Oktober 2017. Adapun, sekitar 75% kredit pensiunan untuk kredit produktif.
Bank yang berpusat di Bali ini mencatat, telah memberikan kredit kepada 40.000 pensiunan per Oktober 2017. Ke depan, masih banyak ruang untuk menjaring nasabah pensiunan.
Menurut Josephus, kredit pensiunan ini memberikan keuntungan pendapatan. Misalnya, Bank Mantap memperoleh laba bersih sebesar Rp 125,2 miliar atau tumbuh 168,3% per Oktober 2017.
Secara keseluruhan, Bank Mantap menargetkan dapat menggelontorkan kredit sebesar Rp 10,5 triliun hingga akhir tahun ini. Sedangkan, penyaluran kredit akan mencapai sekitar Rp 15 triliun-Rp 16 triliun di tahun depan. "Kalau untuk laba sendiri target akhir tahun sebesar Rp 150 miliar," katanya, Selasa (14/11).
Sedangkan, target penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) akan menyesuaikan kondisi rasio pinjaman terhadap pendanaan atau loan to funding ratio (LFR).
Saat ini, Bank Mantap mencatat rasio LFR sekitar 88% per Oktober 2017. Targetnya, rasio LFR akan berada di level 90%–92% dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 20% di akhir tahun ini.
Adapun, Bank Mantap memperoleh DPK sebesar Rp 8,74 triliun atau tumbuh 107,4% di Oktober 2017. Deposito masih mendominasi DPK, karena itu merupakan karakteristik bank BUKU II yang memiliki porsi dana mahal lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News