Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) tidak akan memaksakan pertumbuhan simpanan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) pada target tertentu.
Menurut Direktur Utama Bank Mantap, Josephus K. Triprakoso, target DPK akan menyesuaikan dengan rasio penggunaan kredit dari pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) dan akan menjaga agar dana stabil.
“DPK kita tahan dan tidak dibuka terlalu lebar karena takut dana banyak masuk sehingga LFR turun dan net interest margin (NIM) bisa tertekan,” ujar Jos kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).
Hingga Oktober 2017 tercatat LFR Bank Mantap sekitar 88%. “Kita akan menjaga LFR sekitar 90% hingga 92% karena car diatas 20%,” tambah Jos
Tercatat hingga Oktober 2017, DPK Bank Mantap sebesar Rp 8,74 triliun. Tumbuh sebesar 107,4% bila dibandingkan dengan tahun lalu (year on year).
Jos menjelaskan lebih lanjut, porsi DPK masih akan didominasi oleh deposito. Karena itu merupakan karakteristik bank buku II yang biasanya memiliki porsi dana mahal lebih besar. Bank BUKU II ini yang memiliki modal dari Rp 1 triliun sampai di bawah Rp 5 triliun.
“Kalau bicara bank buku II, dana murah bukan hal yang utama, tetapi tumbuh tetap baik, karena dana murah tidak bisa menjadi pendukung utama ekspansi bisnis. Tetap deposito yang utama,” kata Jos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News