Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Mega Syariah mencatat penyaluran pembiayaan di segmen korporasi sebesar Rp 4,42 triliun hingga Juni 2025. Capaian ini tumbuh lebih dari 30,24% secara tahunan (yoy).
Jumlah tersebut mencapai lebih dari 46,29% dari total pembiayaan Bank Mega Syariah yang sebesar Rp 9,55 triliun hingga Juni 2025.
Hanie Dewita, Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah menyampaikan bahwa segmen korporasi masih memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap bisnis Bank.
"Hal ini juga sejalan dengan strategi B2B2C (Business-to-Business-to-Consumer) yang dijalankan oleh Bank Mega Syariah," kata Hanie kepada kontan.co.id, Rabu (9/7).
Baca Juga: Pendapatan Berbasis Komisi Bank Mega Syariah Capai Rp 35 Miliar pada Mei 2025
Hanie menyebut, prospek bisnis di segmen korporasi masih menjadi primadona bagi perbankan terutama didorong oleh kebutuhan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan hilirisasi.
"Seiring dengan kondisi pasar yang terus tumbuh, hingga akhir 2025 Bank Mega Syariah juga menargetkan pembiayaan korporasi lebih tinggi dari yang disalurkan pada 2024," ujarnya.
Dalam menggenjot pertumbuhan pembiayaan, Bank Mega Syariah menerapkan beberapa strategi dengan fokus pada penyaluran pembiayaan yang selektif dan berkualitas.
Pihaknya juga menargetkan korporasi besar dan institusi, baik BUMN maupun non-BUMN, khususnya yang berada dalam grup konglomerat kredibel, untuk mendukung pembiayaan investasi, modal kerja, maupun penghimpunan dana pihak ketiga.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Bidik DPK Capai Rp 12,6 Triliun di Tahun Ini, Ini Strateginya
Selain itu, Bank Mega Syariah fokus pada sektor-sektor dan nasabah yang memiliki risiko rendah namun berpotensi memberikan margin yang optimal, sehingga pertumbuhan bisnis tetap selaras dengan prinsip kehati-hatian. Kami juga memperkuat sinergi melalui pembiayaan sindikasi dengan bank-bank lain.
"Pengembangan portofolio nasabah eksisting yang berkinerja baik juga terus dilakukan serta monitoring kualitas pembiayaan guna menjaga kualitas portofolio secara berkelanjutan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News