Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah menyikapi penurunan suku bunga acuan ke level 5,75% oleh Bank Indonesia (BI) dengan sikap optimistis terhadap kelangsungan bisnis perbankan syariah di 2025.
Seiring dengan penurunan bunga acuan, BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility turun menjadi 5,00% dan suku bunga Lending Facility turun menjadi 6,50%.
Baca Juga: Begini Upaya Bank Mega Syariah Perluas Pangsa Pasar
Menyikapi hal tersebut, Bank Mega Syariah telah mempersiapkan strategi untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnisnya, salah satunya dengan memperkuat bisnis pada segmen korporasi melalui pendekatan B2B2C (business-to-business-to-consumer).
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji, yang akrab disapa Oney menilai pembiayaan di sektor korporasi memiliki potensi besar dalam memperluas ekosistem bisnis Bank.
Fokus utamanya adalah membangun sinergi yang kuat dengan nasabah korporasi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Untuk mendukung nasabah korporasi (baik corporate maupun business banking) tersebut, Bank Mega Syariah menyediakan berbagai kemudahan layanan salah satunya adalah Cash Management System (CMS) yang mempermudah nasabah korporasi untuk bertransaksi.
Baca Juga: Portofolio Tabungan Haji Bank Mega Syariah Capai Rp 461,65 Miliar di 2024
Bank Mega Syariah mencatatkan pertumbuhan signifikan dimana jumlah transaksi CMS mencapai lebih dari 89 ribu di 2024, tumbuh 22,8% dibandingkan 2023. Sementara itu, volume transaksi meningkat lebih dari 49%, mencapai Rp 14,5 triliun di 2024.
“Dari nasabah korporasi tersebut, kami akan memperkuat strategi B2B2C. Dengan pendekatan ini, Bank tidak hanya memberikan pembiayaan terhadap perusahaan, tetapi juga memperluas peluang untuk menjangkau pegawai dan ekosistem retail yang terdapat pada perusahaan tersebut,” ungkap Oney dikutip Selasa (21/1)..
Oney menambahkan, pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan inklusif sekaligus memperkuat basis di segmen konsumer melalui produk-produk retail seperti kartu pembiayaan Syariah Card, tabungan haji, dan layanan digital melalui aplikasi mobile banking M-Syariah.
Adapun pada 2024, Pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah mencatat pertumbuhan lebih dari 29% year-to-date (YtD).
Baca Juga: Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Terhadap Industri Kereta Api (INKA)
Kartu pembiayaan Syariah Card menjadi salah satu produk yang dapat ditawarkan untuk pegawai dan ekosistem di dalam perusahaan tersebut.
Sepanjang 2024, jumlah kartu yang diterbitkan tumbuh lebih dari 272% YtD, dengan total pembiayaan yang disalurkan melalui Syariah Card meningkat hingga lebih dari 385% YtD.
Hal ini menunjukkan antusiasme nasabah terhadap produk ini sebagai solusi keuangan syariah yang inovatif.
Tidak hanya itu, aplikasi mobile banking M-Syariah juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Jumlah pengguna aplikasi ini meningkat hingga lebih dari 52% YtD, dengan total transaksi yang tumbuh hingga 77%.
Keberhasilan ini menegaskan komitmen Bank Mega Syariah dalam mendukung transformasi digital dan memberikan kemudahan transaksi kepada nasabah.
Pada 2024, Bank Mega Syariah telah menjalin 442 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) & Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta telah melakukan lebih dari 5.700 keberangkatan haji dan lebih dari 900 keberangkatan umrah.
Baca Juga: Bank Mega Syariah Telah Salurkan 100% Kuota FLPP hingga November 2024
Total nasabah tabungan haji naik lebih dari 6% dan haji khusus meningkat hingga 246%.
Selain itu, Bank Mega Syariah akan memfokuskan konsentrasi cabang pada pengembangan produk bancassurance dan mutual fund sebagai upaya untuk memperluas basis nasabah dan meningkatkan kontribusi fee based income (FBI).
“Kolaborasi dengan mitra strategis seperti perusahaan asuransi dan manajer investasi yang memiliki rekam jejak kuat di pasar akan terus diperluas. Dengan begitu, Bank Mega Syariah semakin dapat menyediakan produk yang kompetitif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Oney.
Hingga 2024, Bank Mega Syariah mencatatkan pertumbuhan FBI sebesar 16,32% (YoY).
Peningkatan ini didorong oleh berbagai inovasi layanan dan produk termasuk forex, wealth management, kartu pembiayaan Syariah Card, aplikasi mobile banking M-Syariah, dan berbagai produk serta layanan lainnya.
Selanjutnya: Bank Raya Telah Lakukan Buyback Saham 22 Juta Lembar Saham di 2024
Menarik Dibaca: Tips Atur Keuangan di 2025 Ala Bos SeaBank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News