Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Pertumbuhan laba ini utamanya ditopang oleh kinerja intermediasi yang juga mumpuni. Tahun lalu perseroan tercatat berhasil menyalurkan kredit Rp 53,01 triliun dengan pertumbuhan 25,47% (yoy).
Hampir semua segmen kredit Bank Mega juga tercatat tumbuh mumpuni. Segmen korporasi yang tersalurkan Rp 23,19 triliun tumbuh 51,27% (yoy). Kemudian sektor joint financing tumbuh 14,37% (yoy) senilai Rp 15,36 triliun. Sedangkan segmen ritel dan komersial tumbuh 14,06% (yoy) senilai Rp 6,65 triliun.
Baca Juga: Soal corona, Maybank bantu debitur manufaktur diversifikasi pengadaan bahan baku
Cuma segmen bisnis kartu kredit yang tercatat tumbuh moderat sebesar 2,23% (yoy) dari Rp 7,71 triliun pada 2018 menjadi Rp 7,88 triliun akhir tahun lalu.
Adapun aset Bank Mega tercatat tumbuh 20,48% (yoy) menjadi Rp 100,80 triliun. Ini juga pertama kalinya perseroan berhasil menghimpun aset lebih dari Rp 100 triliun.
Sementara RoA perseroan tahun lalu tercatat sebesar 2,9%. Lebih tinggi dibandingkan kompetitornya di kelas BUKU 3 sebesar 1,7%, bahkan di berada di atas RoA industri sebesar 2,5%
Baca Juga: Kartu kredit BCA melayani tarik tunai lewat ATM, penasaran? Simak caranya di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News