Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 23% sepanjang 2012. Ex Bank Century itu akan fokus pada penyaluran kredit konsumsi seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit tanpa agunan (KTA).
Direktur Utama Bank Mutiara, Maryono menghitung, dua pembiayaan ini mempunyai aktiva timbang menurut risiko (ATMR) sekitar 50%. Dengan ATMR sebesar itu dan CAR yang terbatas, Bank Mutiara dapat melakukan rolling ekspansi bisnis hingga dua kali lipat.
Maryono membisikkan, bank yang sahamnya dimiliki oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) itu berencana mengerek net interest margin (NIM). Hingga akhir 2011 penyaluran kredit Mutiara mencapai Rp 11,6 triliun, tumbuh 23% dibandingkan Desember tahun 2010 yaitu Rp 9,4 triliun.
Untuk menjaring nasabah baru di KPR dan KTA, Bank Mutiara akan memanfaatkan kerja sama dengan beberapa korporasi dan para pengembang. Segmen yang dibidik adalah kelas menengah dengan plafon kredit Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar. Sedangkan di pos kredit produktif, melalui channel link Mutiara menyalurkan Rp 450 miliar ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Angka ini lebih besar dari tahun lalu yaitu Rp 150 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News