Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dengan suntikan penambahan modal sebesar Rp 1,5 triliun dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), harga penjualan atas PT Bank Mutiara Tbk bisa saja melonjak menjadi Rp 8,2 triliun.
Corporate Secretary LPS Samsu Adi Nugroho mengatakan kemungkinan harga jual tersebut bisa saja terealisasikan. Namun, ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai hal tersebut. "Kemungkinan bisa saja Rp 8,2 triliun," kata Samsu singkat ketika berbincang dengan wartawan di kantornya, Jumat (20/12).
Angka Rp 8,2 triliun tersebut merupakan jumlah dari penambahan modal pertama yang telah digelontorkan LPS sebesar Rp 6,7 triliun pasca penyelamatan Bank Century dan tambahan suntikan modal sebesar Rp 1,5 triliun yang akan dikucurkan paling tidak Senin, 23 Desember 2013 mendatang.
Samsu mengatakan hingga November lalu LPS berkewajiban menanamkan modal sementara Rp 6,7 triliun. Harga jual Bank Mutiara pun senilai penanaman modal sementara (PMS) yang telah digelontorkan tersebut.
Akan tetapi, pada tahun keenam masa penjualan Bank Mutiara, LPS tak harus menjual dengan harga PMS, namun dengan harga terbaik. "Tahun depan itu kita hitung dulu harga perkiraannya. Setelah itu, baru kita bisa memulai proses penjualan Bank Mutiara. Sekarang belum mulai lagi, kita sih harapannya secapatnya di tahun depan," kata dia.
Ditemui di kesempatan yang sama, Corporate Secretary Bank Mutiara Rohan Hafas menegaskan kebenaran adanya suntikan modal dari LPS tersebut. Ia optimis pasca penambahan modal, Bank Mutiara akan berkinerja baik.
"Sudah diputuskan LPS akan menambah modal Bank Mutiara untuk kebut kinerja tahun depan. Besarnya Rp 1,5 triliun. Tahun depan kami lagi hitung ulang dengan adanya penambahan modal. Kami akan melaju lebih cepat," kata Rohan. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News