Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) belum tertarik melakukan konsolidasi demi memenuhi rencana penghapusan kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya mendorong konsolidasi terhadap bank-bank dalam KBMI 1. Pasalnya, kategori tersebut bakal dihapus dan bank perlu menambah modal inti mereka minimal Rp 6 triliun agar bisa masuk ke KBMI 2.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono mengaku belum membuka opsi merger. “Belum (ada ketertarikan untuk merger). Tapi setelah terima surat dari OJK kami langsung mengkaji (aturan tersebut),” kata Eri setelah paparan publik di Jakarta, Selasa (16/12/2025). Ia mengaku penambahan modal inti bukan prioritas utama bank saat ini. Alih-alih, Bank Neo Commerce kini fokus pada perluasan produk.
Baca Juga: IHSG Menguat, BCA Life Kian Selektif Pilih Saham
“Kami tak melulu melihat itu (target masuk KBMI 2). Sebenarnya kalau dari sisi kecukupan modal kan jauh dari cukup, tetapi kami ingin menjadi bank yang lebih besar, bisa menawarkan produk-produk lain sesuai kebutuhan nasabah,” imbuh Eri.
Memang, per Oktober 2025 rasio kecukupan modal (CAR) bank berada di level 476,77%. Posisi ini mencerminkan peningkatan dari 35,89% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, keputusan OJK nantinya tetap bakal menjadi perhatian bank. Hanya saja, Eri bilang pihaknya perlu melakukan diskusi dengan pemegang saham pengendali (PSP).
Sebagai anggota Perbanas (persatuan bank nasional), Eri menyebut industri juga masih terus mengkaji langkah-langkah pembaruan regulasi tersebut dengan regulator.
“Kami terus menanyakan ke OJK, bagaimana langkah-langkahnya. Jangan sampai nanti semua malah pada masuk ke market, lalu ada masalah likuiditas,” ujar dia.
Selanjutnya: Keputusan UMP 2026 Dinilai Lambat, Pengamat: Dapat Diputuskan Melalui Gubernur
Menarik Dibaca: Kulit Leher Hitam? Ini 4 Cara Memutihkan Leher Secara Alami yang Bisa Dicoba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













