Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini
MATARAM. PT Bank NTB fokus menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk usaha tani jagung, yang merupakan komoditas unggulan daerah Nusa Tenggara Barat.
Direktur Utama PT Bank NTB H Komari Subakir menyebutkan, target penyaluran KUR pada 2017 sebesar Rp 100 miliar dengan sasaran utama sektor pertanian. "Kami prioritas penyaluran KUR untuk pembiayaan usaha tani jagung, cabai, pembesaran sapi, budidaya perikanan dan rumput laut," katanya di Mataram, Sabtu (27/5).
Hingga triwulan I-2017, kata Komari, realisasi KUR masih belum begitu signifikan. Hal itu disebabkan aktivitas usaha tani jagung di Pulau Sumbawa, masih belum dimulai. "Nanti realisasi penyaluran akan besar kalau sudah memasuki musim tanam jagung, terutama di Pulau Sumbawa," ujarnya.
Komari mengatakan, pihaknya telah menyalurkan KUR sejak tahun 2010, namun pada 2015 dihentikan sementara oleh pemerintah pusat terkait dengan penyesuaian kebijakan. Bank NTB ditetapkan kembali selaku bank penyalur KUR mulai tahun lalu pada sektor 1, yaitu pertanian, perkebunan dan kehutanan. Selain itu, sektor 2, yakni perikanan dan kelautan.
Kedua sektor tersebut sejalan dengan prioritas program unggulan Pemerintah Provinsi NTB, yaitu peningkatan populasi sapi, peningkatan produksi jagung dan rumput laut atau disebut program Pijar.
Pada 2016, lanjut Komari, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 31,88 miliar atau sebesar 79,72% dari target. KUR tersebut disalurkan kepada pelaku usaha mikro Rp 15,01 miliar atau sebesar 100,08% dari target dan KUR ritel Rp 16,87 miliar atau 67,50% dari target.
Komoditas yang paling besar dibiayai adalah jagung dengan persentase mencapai 79%. Sebaran penyaluran kredit di Kabupaten Dompu, Bima, Sumbawa, Lombok Timur, dan Lombok Utara.
"Kami akan melanjutkan strategi pada tahun 2016 untuk mencapai target penyaluran KUR Rp 100 miliar pada tahun ini. Terutama bekerja sama dengan dinas terkait yang ada di provinsi dan kabupaten/kota," kata Komari.
(Awaludin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News