kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan kejar target KUR tahun ini


Senin, 08 Mei 2017 / 19:14 WIB
Perbankan kejar target KUR tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

BANJARMASIN. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyalurkan 38,95% Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor produksi. Dari sektor produksi tersebut, sebanyak 50% lebih KUR masuk ke sektor pertanian. Sementara sisanya sektor perikanan, home industry dan jasa.

Direktur Mikro BRI, Mohammad Irfan mengatakan, per 30 April 2017 pihaknya telah menyalurkan KUR sebesar Rp 20,94 triliun dari total target tahun ini Rp 71 triliun.

"Penyaluran KUR BRI ke sektor produktif mencapai Rp 8,15 triliun atau sekitar 38,95% dari total KUR per akhir April lalu," katanya saat ditemui di Banjarmasin, Minggu (7/5).

Menurut dia, sebetulnya nasabah sektor produktif sudah lebih banyak saat ini lantaran pada saat mengisi sistem input data (SID), umumnya calon nasabah yang mayoritas petani atau nelayan mengaku sebagai pedagang.

"Mereka gak mungkin mengandalkan pada satu pekerjaan saja untuk melangsungkan hidup karena menunggu masa panen itu lama. Makanya sekarang dikelompokan sektor perdagangan dan produksi (non perdagangan),” tambahnya.

Asal tahu saja, merujuk data Kemenko Perekonomian per akhir tahun 2016 menyebutkan, penyaluran KUR ke sektor produktif baru 34% tahun lalu. Adapun, tahun ini ditarget penyaluran KUR ke sektor ini dapat mencapai sedikitnya 40%.

Meski penyaluran KUR tahun ini terbilang telat, yakni sekitar tanggal 20 Januari lalu baru ditetapkan alokasi KUR oleh pemerintah, namun pihaknya optimistis target penyaluran KUR perusahaan akan terpenuhi.

Apalagi pihaknya mengupayakan menambah nasabah baru. Dia mengklaim, dari 5 juta lebih nasabah BRI saat ini, hampir separuhnya merupakan nasabah baru. "Kita berupaya mengejar nasabah baru, tapi tetep harus ada evaluasi dan terpenting ada demand kreditnya,” papar Irfan.

Sementara dari sisi kualitas kredit, saat ini rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) KUR BRI terjaga di level 0,5%.

Bukan hanya BRI, Kepala Divisi Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Anton Siregar mengatakan, sampai dengan 30 April 2017 pihaknya telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 1,8 triliun. Ini 15% dari target tahun ini yang mencapai Rp 12 triliun kepada 8.258 debitur.

Sementara itu, bank berlogo 46 ini juga terus memfokuskan penyaluran KUR ke sektor produktif. BNI meyakini hingga akhir tahun pihaknya dapat menembus target penyaluran KUR ke sektor produksi sebanyak 40% dari total KUR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×