Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Menurut Lani, pihaknya sejak beberapa tahun terakhir memang tidak terlalu gencar menjaring dana mahal. Justru, bank yang mayoritas sahamnya dimiliki Grup CIMB ini malah fokus mendorong dana murah (current account and saving account/CASA). "Kami fokus di CASA, tidak di deposito. Saat ini rasio CASA kami di atas 61%," terang Lani.
Baca Juga: Ini 3 bank pemberi bunga deposito tertinggi: Bank Mega, Bank Mayora, Bank Bukopin
Menurut penuturan Lani pihaknya tidak berniat memasang bunga tinggi, namun hanya mengikuti tren di pasar saja. Lagipula, perseroan mencatat dana murah sudah berhasil tumbuh 18% yoy di semester I-2020, meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal ini berkat optimalisasi digital perseroan, lewat aplikasi OctoMobile yang terus dikembangkan.
Asal tahu saja, akibat fokus mendorong dana murah, per Mei 2020 (bank only) deposito CIMB Niaga justru menyusut 14,23% menjadi Rp 61,49 triliun dari tahun sebelumnya yang sempat menembus Rp 71,7 triliun. Sebaliknya, dana tabungan perseroan di bulan Mei 2020 meningkat 15,3% yoy.
Di sisi lain, bank kecil seperti Bank Mayora justru punya pandangan berbeda terkait bunga deposito. Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij justru mengatakan pihaknya memang berniat untuk memasang bunga deposito di atas BUKU III dan IV.
Tetapi, hal ini menurutnya memang praktek yang wajar dilakukan kelompok BUKU II lantaran mayoritas pendanaan memang berasal dari DPK terutama deposito. "Suku bunga deposito yang kami berikan, sama dengan rata-rata suku bunga bank BUKU II," singkatnya.
Sebagai gambaran, per 10 Juli 2020 rata-rata bunga deposito tertinggi Bank Mayora untuk tenor 1 dan 3 bulan mencapai 6%. Sedangkan untuk tenor 6 dan 12 bulan dipatok 5,75% tertinggi.
Menurutnya, dalam waktu dekat tren bunga deposito bakalan menurun. Hal ini sejalan dengan tidak terlalu kencangnya laju kredit ditambah sudah terjaganya posisi likuditas industri perbankan. Sebagai catatan, per Mei 2020 total dana deposito Bank Mayora memang naik tinggi sebesar 20,33% secara yoy.
Sekadar informasi saja, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2020 rata-rata suku bunga deposito ada di level 6,06%. Posisi tersebut terus menurun dari periode April 2019 yang menyentuh 6,96%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News