kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.054   70,31   1,01%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,18   1,49%
  • ISSI 214   1,21   0,57%
  • IDX30 423   6,92   1,66%
  • IDXHIDIV20 509   7,37   1,47%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   1,97   1,42%

Bank pelat merah targetkan pertumbuhan kartu kredit tahun ini dua digit


Minggu, 03 Februari 2019 / 17:11 WIB
Bank pelat merah targetkan pertumbuhan kartu kredit tahun ini dua digit


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun ini sejumlah bank pelat merah menargetkan pertumbuhan kartu kredit dapat mencapai dua digit. Sebagai bank dengan kapitalisasi pasar yang besar, bank-bank BUMN ini optimistis dapat mencapai terget tersebut. Sementara bank swasta yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan dapat tumbuh satu digit.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada tahun ini menargetkan pertumbuhan transaksi sebesar 15%  year on year (yoy). SVP Credit Card Group Mandiri Vira Widiyasari mengatakan guna mencapai target tersebut, pihaknya akan memperkuat produk value proposition khususnya di segmen mass affluent.

"Juga memberikan acquisition offer berupa cashback hingga Rp1 juta. Dengan memiliki jaringan yang luas diseluruh Indonesia dan jumlah nasabah yang besar, kami akan meningkatkan penetrasi cross sell serta melakukan process improvement diantaranya dengan pengembangan digital dan optimalisasi portfolio  berdasarkan customer journey," ujar Vira kepada Kontan.co.id, Jumat (1/2).

Pada 2018 Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kartu kredit 1,9% yoy menjadi Rp 11,5 triliun. Kinerja positif ini didukung peningkatan jumlah transaksi nasabah seiring  pengembangan kerjasama dengan anchor partner.

Langkah ini akan memperkuat awareness dan identitas branding mandiri kartu kredit. Selain itu BMRI juga melakukan beberapa perbaikan proses untuk meningkatkan akuisisi mandiri kartu kredit.

"Presence program mandiri kartu kredit semakin luas dengan berbagai offering terutama terkait experience dan daily needs nasabah seperti travel dengan Traveloka dan Garuda Indonesia, departement store dengan Sogo, fashion dengan MAP, dan supermarket dengan Hypermart. Offering program juga semakin variatif," tambah Vira.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga menargetkan pertumbuhan transaksi kartu kredit yang beredar tahun ini hingga 10% -11% yoyi. General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI, Okky Rushartomo Budiprabowo mengatakan, sepanjang 2018 terdapat 1,8 juta kartu yang beredar.

Target pertumbuhan doubel digit tidak hanya pada jumlah kartu yang beredar, Bank berlogo 46 ini membidik pertumbuhan transaksi kartu kredit BNI dapat tumbuh 15% yoy.
"Target 2019, masih menyasar kategori yg sama yaitu e-commerce dan leisure experience. Di luar itu, kami akan memiliki beberapa inisiatif terkait digital mulai dr aplikasi manajemen kartu kredit, kartu contactless, serta inisiatif di produk dan fitur baru untuk segmen business to business," ujar Okki kepada Kontan.co.id.

Sepanjang 2018 BBNI mencatatkan nilai transaksi kartu kredit sebesar Rp 12,55 triliun. Pencapaian ini tumbuh 7,9% yoy bila dibandingkan 2017 senilai Rp 11,63 triliun. Kartu kredit menyumbang sebesar 15,7% dari total kredit konsumer Bank BNI yang mencapai Rp 79,73 triliun di 2018. Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kartu kredit BNI pada penghujung 2018 sama dengan kondisi di 2017 yakni 2,6%.

Okki menuturkan, kinerja Kartu Kredit Bank BNI di 2018 banyak didukung pertumbuhan di kategori transaksi e-commerce, travel dan juga dining.

Setali tiga uang, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan kartu kredit sebesar 30% yoy. Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, guna mencapai target tersebut, BBRI ini telah menyiapkan berbagai langkah strategis.

"Kami akan memperbaiki ekosistem pembayarannya, juga akan mendorong source of fund dari kartu kredit. Kita akan meluncurkan virtual kartu kredit untuk mendorong transaksi e-commerce," ujar Handayani di Jakarta, Rabu (30/1).

Sepanjang 2018, Bank dengan aset nomor wahid ini membukukan pertumbuhan 24,01% yoy menjadi Rp 2,3 triliun. Sedangkan posisi yang sama di 2017 hanya Rp 1,8 triliun.

Namun hal berbeda denyan PT Bank CIMB Niaga Tbk yang menergatkan pertumbuhan singel digit. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan hingga penghujung 2018 secara nominal transaksi kartu kredit tumbuh berkisar 5% hingga 6% secara tahunan. Adapun jumlah nominalnya berkisar Rp 8,5 triliun. Sedangkan NPLnya dibawah 1,7%.

"Transaksi kartu kredit untuk travel related setiap tahun naik 25%, sedangkan e-commerce naik tiga kali lipat setiap tahun. Kartu kredit kita targetkan tumbuh 7,5%-8% yoy di 2019," ujar Lani.

Lani mengatakan, guna mencapai target tersebut pihaknya akan lebih banyak melakukan co-branding atau menjalin kerja sama terutama untuk subsektor travel related. Selain itu, bank dengan sandi saham BNGA ini, akan terus melakukan cross selling.

"Jumlah nasabah CIMB Niaga ada sekitar 8 juta orang, sekarang baru 3,5 juta yang menggunakan kartu kredit. Targetnya tahun ini ada kenaikan 10% nasabah kartu kredit," pungkas Lani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×