kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.881   -34,12   -0,49%
  • KOMPAS100 1.002   -5,11   -0,51%
  • LQ45 766   -4,36   -0,57%
  • ISSI 226   -1,31   -0,58%
  • IDX30 395   -2,25   -0,57%
  • IDXHIDIV20 457   -1,62   -0,35%
  • IDX80 112   -0,70   -0,62%
  • IDXV30 113   -0,74   -0,65%
  • IDXQ30 128   -0,22   -0,17%

Bank perlu diberi insentif agar mau konsolidasi


Selasa, 26 Agustus 2014 / 15:54 WIB
Bank perlu diberi insentif agar mau konsolidasi
ILUSTRASI. Informasi jadwal kereta Prameks Jogja-Kutoarjo, Senin-Minggu, 13-19 Maret 2023


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Untuk memicu perbankan mau melakukan konsolidasi, pemerintah diminta untuk memberikan insentif.

Hal itu diungkapkan Ekonom Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Aviliani dalam Seminar Konsolidasi Perbankan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2020 di Jakarta.

Menurutnya jika bank-bank kecil melakukan merger untuk memperkuat modal, mereka tetap dikenakan pajak. Nah hal inilah yang harus diberikan insentif oleh pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan.

Dengan adanya insentif ini, Aviliani yakin konsolidasi di industri perbankan akan terjadi dengan sendirinya tanpa adanya paksaan.

Insentif lainnya, kata Aviliani, adalah pengurangan setoran dividen yang harus dilakukan oleh bank pelat merah yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Mulai sekarang baiknya dividen dikurangi kalau bisa sampai dengan 10%. Dengan begitu bank BUMN bisa tumbuh lebih baik lagi karena modal akan dapat tumbuh lebih besar," ujar Aviliani, Selasa (26/8).

Menurut Aviliani, memupuk modal mutlak dilakukan oleh perbankan dalam menghadapi persaingan jelang MEA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×