kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Bank perlu diberi insentif agar mau konsolidasi


Selasa, 26 Agustus 2014 / 15:54 WIB
Bank perlu diberi insentif agar mau konsolidasi
ILUSTRASI. Informasi jadwal kereta Prameks Jogja-Kutoarjo, Senin-Minggu, 13-19 Maret 2023


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Untuk memicu perbankan mau melakukan konsolidasi, pemerintah diminta untuk memberikan insentif.

Hal itu diungkapkan Ekonom Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Aviliani dalam Seminar Konsolidasi Perbankan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2020 di Jakarta.

Menurutnya jika bank-bank kecil melakukan merger untuk memperkuat modal, mereka tetap dikenakan pajak. Nah hal inilah yang harus diberikan insentif oleh pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan.

Dengan adanya insentif ini, Aviliani yakin konsolidasi di industri perbankan akan terjadi dengan sendirinya tanpa adanya paksaan.

Insentif lainnya, kata Aviliani, adalah pengurangan setoran dividen yang harus dilakukan oleh bank pelat merah yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Mulai sekarang baiknya dividen dikurangi kalau bisa sampai dengan 10%. Dengan begitu bank BUMN bisa tumbuh lebih baik lagi karena modal akan dapat tumbuh lebih besar," ujar Aviliani, Selasa (26/8).

Menurut Aviliani, memupuk modal mutlak dilakukan oleh perbankan dalam menghadapi persaingan jelang MEA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×