Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Edy Can
JAKARTA. Datangnya investor baru mendorong Bank QNB Kesawan semakin agresif berekspansi. Manajemen menyiapkan dana investasi sebesar Rp 150 miliar untuk memperkuat lini bisnis dan jaringan pemasaran tahun ini.
Pembagiannya, sebanyak Rp 80 miliar untuk meningkatkan mutu core banking system mulai Juni ini. Sisanya, untuk membangun sekitar 23 kantor cabang baru.
Kantor baru antara lain di Jakarta, Lampung, Palembang, Samarinda, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. "Masing-masing kantor baru menghabiskan dana sekitar Rp 3 miliar," ujar Madi D. Lazuardi, Direktur Utama QNB Kesawan, kemarin.
Saat ini QNB Kesawan telah mengoperasikan layanan di 38 kantor cabang. Tahun depan, manajemen terus memperbanyak jaringan pemasaran hingga memiliki 200 kantor cabang pada tahun 2016. Sebelumnya, manajemen baru memindahkan kantor pusat dari Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, ke kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Selain ekspansi bisnis dan jaringan, manajemen juga berencana membuka layanan wealth management untuk menggarap nasabah kaya. Perizinan sedang dalam proses Bank Indonesia (BI). Sembari menunggu, perseroan menyiapkan berbagai kerjasama penyediaan fasilitas berkelas wah, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM).
Kendati merogoh kocek lumayan besar untuk berinvestasi, QNB Kesawan belum akan merengek suntikan modal kepada pemegang sahamnya. Maklumlah, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) masih relatif tinggi, yakni 42% per Mei 2012. "Apabila CAR melorot hingga di bawah 20%, baru menyiapkan opsi penerbitan saham baru," tutur Madi.
Berdasarkan rencana bisnis lima tahunan, QNB Kesawan bakal mengkaji tambahan modal melalui penerbitan saham baru (rights issue) pada tahun 2013 dan 2015 mendatang. Kini manajemen lebih fokus mencari pendanaan untuk mendukung penyaluran kredit. Untuk tahap awal, kebutuhan pendanaan sekitar US$ 125 juta.
Asal tahu, bank ini bersulih nama dari Bank Kesawan sejak Qatar National Bank (QNB) menguasai saham perusahaan tahun lalu. QNB memiliki 69,59% saham perusahaan, kemudian, PT Adhi Tirta Mustika menggengam 9,01%, sekitar 21,40% tersebar di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News