Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan kreditnya di segmen mikro hingga 16% pada tahun ini. Perlambatan kredit mikro yang terjadi di awal tahun dinilai Direktur Utama BRI Suprajarto masih wajar.
Sebagai catatan, Pada empat bulan pertama 2019, penyaluran kredit mikro tercatat terus melambat perlahan. Bank Indonesia mencatat, berturut-turut pertumbuhan kredit mikro adalah pada Januari 15,5% (yoy) Februari 15,6% (yoy), Maret 15,0% (yoy), dan April 14,3% (yoy).
Bank terbesar di tanah air ini turut mengalaminya, pada Januari 2019 pertumbuhan kredit mikro anggota indeks Kompas100 ini mencapai sebesar 13,8% (yoy), sementara pada April 2019 sebesar 12,8% (yoy).
“Hal tersebut dinilai wajar, secara siklus memasuki Bulan Ramadan dan tahun ajaran baru sekolah yang dapat meningkatkan daya beli dan sektor rill sehingga permintaan kredit mikro akan terus meningkat. Optimistis, data di bulan Mei-Juni diproyeksikan meningkat menjadi sekitar 14%,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6).
Sementara terkait strategi untuk meningkatkan pinjaman Mikro, BBRI akan fokus kepada optimalisasi aplikasi proses pinjaman secara digital BRIspot, menggarap value chain korporasi Besar dan menengah yang sudah ada, dan memaksimalkan konsep komunitas dan ekosistem.
“Selain itu, BRI juga melakukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas produksi melalui Program BRIcunbator dan BRI Microfinance Center sehingga diharapkan debitur dapat go digital, go online dan go modern sehingga dapat Naik Kelas dan berorientasi ekspor,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News