Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna berusaha menurunkan porsi dana mahalnya atau deposito dan meningkatkan porsi dana murah. Bank ini berharap, porsi dana murahnya bisa naik hingga 30% di tahun depan.
"Nanti porsi dana murah akan naik jadi 30% di 2014," ucap Direktur Utama Bank Sahabat Sampoerna, Indra W. Supriadi, di Kembang Goela, Kamis, (1/8). Saat ini, tabungan dan giro di Bank Sahabat Sampoerna cuma memegang porsi 10% atau sekitar Rp 160 miliar.
Sedangkan, depositonya mendominasi hingga 90% atau setara Rp 1,4 triliun. Suku bunga dana bank ini terbilang tinggi. Sejak Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan, Bank Sahabat Sampoerna meningkatkan suku bunga depositonya sebesar 25 basis poin ke posisi 8,5%.
Indra menyadari, pihaknya bukanlah merupakan bank yang fokus pada ritel. Maka dari itu, perubahan porsi dana mahal dan dana murah tersebut cenderung lambat. Ia pun mengakui jaringan Bank Sahabat Sampoerna masih terbatas.
Pada Desember 2012 lalu, Sahabat Sampoerna baru meluncurkan kartu debit. Kemudian di Januari 2013, bank ini melakukan sinergi dengan jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Prima.
Saat ini, Bank Sahabat Sampoerna berusaha mendapatkan izin untuk membuat layanan internet banking. Indra berharap, hal tersebut dapat terwujud di bulan Oktober tahun ini.
Pada semester I 2013, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang Bank Sahabat Sampoerna himpun yakni Rp 1,6 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 23% dibanding Rp 1,3 triliun pada pengujung 2012 lalu.
Likuiditas Bank Sahabat Sampoerna pun cukup terjaga. Pada posisi Juni, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank ini berada di posisi 93%. "Ekses likuiditas kita besar," aku Indra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News