Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah memacu pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong porsi pembiayaan di sektor UMKM mencapai 30% pada 2024.
PT Bank BCA Syariah misalnya, menargetkan porsi pembiayaan UMKM mencapai 22% tahun ini. Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjadja mengatakan, perusahaan akan mempertahankan target tersebut seiring pertumbuhan bisnis BCA Finance. "Kami akan mempertahankan porsi di 21% - 22% dari total pembiayaan. Jika target total pembiayaan Rp 6,8 triliun - Rp 6,9 triliun, berarti pembiayaan ke UMKM sekitar Rp 1,3 triliun," kata Rickyadi, Selasa (25/1).
Untuk mencapai target tersebut, ia telah menyiapkan berbagai strategi. Pertama, melalui pembiayaan supplay chain financing dengan menggandeng nasabah komersil dan koperasi demi mengurangi risiko kredit serta lebih efisien. "Kami meminta referensi dari nasabah eksisting, mereka sudah kenal baik, punya data - data dan tahu jejak rekam nasabah UMKM. Dengan begitu, risiko kredit lebih terkontrol," tambahnya.
Kedua, menjalin kerja sama dengan inti plasma. Salah satunya, melalui pembiayaan kepada petani (plasma) kelapa sawit yang bekerja sama dengan perusahaan besar sebagai inti. Fasilitas digunakan untuk pembangunan dan pemeliharaan kebun sawit.
Baca Juga: Kredit Berkelanjutan BNI Capai Rp 172,4 Triliun pada Tahun Lalu
Tak berbeda, PT Bank Syariah Indonesia Tbk juga terus meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada UMKM. Sepanjang 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM sebesar Rp 38,3 triliun.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyebut, nilai tersebut berkontribusi sekitar 23% dari total penyaluran pembiayaan BSI pada tahun lalu. Selain meningkat, kualitas pembiayaan di sektor ini juga terjaga.
Untuk meningkatkan pembiayaan UMKM, BSI mengelar kompetisi Talenta Wirausaha BSI. Ini merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya sehingga mampu bertahan dan bersaing dengan beragam bisnis yang sudah mapan.
Talenta Wirausaha BSI menyasar milenial dengan target 5.000 peserta dari 26 wilayah terpilih di Indonesia, dengan empat tahapan kegiatan utama yaitu on boarding berupa talkshow di berbagai kota tentang talenta kewirausahaan di kalangan generasi muda, workshop pelatihan.
Selain itu, ada pendampingan tentang pengembangan produk, pemasaran dan akses pembiayaan, penilaian yaitu acara puncak penjurian dan penganugerahan kepada talenta wirausaha muda terbaik Indonesia, dan partnership berupa kesempatan bagi wirausaha muda untuk bermitra dengan BSI.
Baca Juga: Gandeng Tencent Financial, Pelanggan Wise Kini Bisa Transfer Mata Uang Rupiah ke Yuan
Terdapat tiga kategori UMKM terpilih yakni UMKM pemula, UMKM rintisan dan UMKM berdaya. Sehingga masing-masing segmen UMKM dapat bersaing sesuai dengan kemampuan dan tingkat kapasitas usahanya.
Sementara itu, Bank Jabar dan Banten Syariah (Bank BJB Syariah) menggandeng platform Securities Crowdfunding Bizhare untuk mendukung perkembangan bisnis UMKM melalui skema urun dana Bizhare sebagai investor institusional.
BJB Syariah juga akan mendukung proses pendanaan produk layanan Bizhare yang terbaru yaitu Sukuk, melalui berbagai layanan perbankan yang dimilikinya.
Direktur Utama BJB Syariah Indra Falatehan sangat antusias bisa berkontribusi pada perkembangan bisnis UMKM dari segi pendanaan melalui platform digital yang sangat mudah, aman dan efisien.
"Kami sangat antusias akan kerja sama ini karena saat ini kami sedang menggalakkan pemanfaatan crowdfunding ini untuk pembiayaan UMKM. Banyak kerja sama yang dapat BJB Syariah untuk berkolaborasi di ekosistem digital bersama Bizhare” ujar Indra.
Kerja sama ini akan dilakukan juga berupa metode pembayaran melalui rekening Escrow dan Virtual Account yang akan hadir di platform Bizhare. Hal ini ditujukan untuk lebih mempermudah pengguna rekening syariah untuk dapat berinvestasi melalui Bizhare khususnya untuk pembelian produk sukuk.
Dengan kerja sama ini investor dimudahkan untuk melakukan transaksi dalam berinvestasi pada bisnis-bisnis UKM Syariah yang ada di Bizhare. Melalui kemudahan ini, diharapkan 350 UMKM Syariah yang mengajukan pendanaan dapat terpenuhi di 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News