kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Syariah incar pertumbuhan dua digit


Senin, 23 Oktober 2017 / 07:23 WIB
Bank Syariah incar pertumbuhan dua digit


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok bank syariah optimistis kinerja tahun 2018 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Keyakinan ini datang dari perolehan laba bersih yang mulai jernih. 

Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) menunjukkan, industri perbankan syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 1,25 triliun per Agustus 2017. Laba bersih tersebut naik 202% dibandingkan posisi Rp 414 miliar di Agustus 2016.

Laba bersih yang tumbuh signifikan ini didorong oleh dua hal. Yakni, pendapatan bagi hasil bersih naik 24%, dan biaya operasional turun 20%.

Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Indri Tri Handayani mengatakan, pihaknya memprediksi pembiayaan akan tumbuh di atas 15% di tahun depan. Penopang pembiayaan berasal dari konsumer dan komersial.

"Kami akan mendorong pembiayaan ritel terutama konsumer," kata Indri kepada KONTAN, Jumat (20/10). Segmen pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) akan menjadi pendukung utama pembiayaan konsumer.

Anak usaha BRI ini memiliki strategi untuk meningkatkan pembiayaan KPR. Diantaranya, memperkuat fasilitas pemasaran, mengoptimalkan kerja sama dengan pengembang (developer) yang sudah ada maupun baru, serta BRI Syariah akan masuk ke pembiayaan rumah subsidi FLPP.

Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Syariah John Kosasih menuturkan, pihaknya dapat mencapai pertumbuhan dua digit pada pembiayaan di tahun mendatang. 
Ke depan, anak usaha BCA ini akan fokus mengalirkan pembiayaan ke sektor seperti modal kerja, investasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan konsumer.

Sedikit berbeda, Plt Direktur Bisnis Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Dhias Widhiyati menyampaikan, pihaknya ingin menyasar pembiayaan ke sektor seperti konstruksi, infrastruktur, dan perdagangan di tahun 2018. 

"Kami juga menyasar sektor jasa sosial masyarakat dan jasa dunia usaha," kata Dhias. Anak usaha BNI ini optimistis bisnis ekosistem halal bisa mendorong kinerja bank syariah di tahun depan.

Sementara itu, Kepala Unit Usaha Syariah Bank OCBC NISP Koko Rachmadi menuturkan, pihaknya masih akan fokus memberikan pembiayaan sektor perumahan di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×