Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
BTN juga berhasil meningkatkan komposisi dana murah (Current Account and Savings Account/CASA). Dari total DPK yang mengalami kenaikan 6,56% yoy menjadi Rp 291,26 triliun per September 2021, komposisi dana murah mengalami peningkatan menjadi 41,53% dari 36,96% di periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 16,81% dan 24,55% yoy. “Komposisi CASA yang meningkat tersebut membuat perseroan berhasil menekan turun Cost of Fund (biaya dana) sebesar 170 bps secara tahunan dari 4.98% menjadi 3.28% di September 2021,” katanya.
Baca Juga: IHSG menguat 0,38% ke 6.658 pada Senin (18/10), net buy asing capai Rp 1 triliun
Adanya peningkatan pendapatan bunga bersih dan menurun biaya dana telah mendorong perolehan laba bersih BTN tumbuh 35,32% YoY menjadi Rp1,52 triliun.
Haru menjelaskan, kinerja positif Bank BTN saat ini juga menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi. Transformasi tersebut, menjadi mesin yang cukup kuat untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi sehingga mendorong pertumbuhan bisnis Bank BTN.
“Dengan transformasi yang dilakukan Bank BTN dan dukungan pemerintah bersama stakeholder terkait bisnis pembiayaan perumahan, kami optimistis mampu berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Satu Juta Rumah serta memenuhi tugas utama menyediakan hunian terutama bagi MBR dan milenial,” jelas Haru.
Selanjutnya: Mengelola Komoditas Lewat Bank Emas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News