Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kredit konsumer masih menjadi lahan empuk bagi perbankan untuk mengejar target kinerja tahun ini. Perbankan yakin, pasar kredit konsumer masih bertumbuh meski ekonomi melambat.
Maka itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menargetkan pertumbuhan kredit konsumer sebesar 20% di tahun ini. Direktur Bisnis Konsumer BRI, Toni Soetirto menuturkan, pihaknya membidik penyaluran kredit konsumer menjadi sekitar Rp 23 triliun pada tahun 2015.
Untuk mewujudkan target tersebut, bank pelat merah ini akan menggenjot kredit kendaraan bermotor (KKB) roda empat dengan menggandeng perusahaan pembiayaan. BRIĀ menyadari penjualan kendaraan memang bisa seret saat pertumbuhan ekonomi melambat. "Memang agak menurun karena ekonomi melambat, tapi pangsa pasarnya masih ada. Kami masih dan pasti akan kerjasama dengan perusahaan pembiayaan lagi," ujar Toni, Senin (23/3).
Selain itu, BRI juga membidik pertumbuhan penyaluran kredit perumahan rakyat (KPR) sebesar 20%. Toni optimistis bisa merealisasikan target tersebut lantaran BRI telah menurunkan suku bunga kredit termasuk KPR sebesar 50 basis poin (bps) pada Januari 2015 lalu. "Suku bunga kredit sudah turun. Kami akan pertahankan dulu," ucapnya.
Catatan saja, akhir tahun 2014 lalu, BRI mencatat kenaikan outstanding kredit sebesar Rp 57,79 triliun atau bertumbuh 13,88% secara tahunan menjadi Rp 490,41 triliun. Sebagai perbandingan, total kredit BRI di 2013 tercatat sebanyak Rp 430,62 triliun.
Sedangkan, Direktur Ritel Banking BII Maybank Lani Darmawan mengungkapkan, pertumbuhan penyaluran kredit segmen ritel dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di BII sepanjang kuartal I-2015 menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan realisasi kredit pada kuartal keempat 2014.
Menurut Lani, hal ini menunjukkan pertumbuhan yang positif meski persentase kenaikan KKB roda empat dan juga KPR di BII masih kurang dari 10%. "Untuk pertumbuhan kredit kuartal 1-2015 meski lebih tinggi dari kuartal keempat tahun lalu, tapi masih menunjukkan perlambatan. Ini tentu masih bergerak naik untuk kuartal-kuartal selanjutnya," kata Lani kepada KONTAN.
Lani bilang, angka pertumbuhan kredit ini belum sesuai dengan ekspektasi BII Maybank. Menurut dia, sektor penyaluran kredit, seperti KKB roda empat dan KPR di BII bergerak lambat. Sementara itu, pertumbuhan kredit segmen korporasi yang disalurkan BII pada kuartal I-2015, terlihat tidak ada perkembangan alias cenderung stagnan. "Hal ini bukan hanya dialami BII, tapi perbankan secara industri," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News